Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menanggapi pernyataan terkait main battle tank berjenis Leopard yang disebut-sebut kandidat presiden Joko Widodo dalam debat terbuka putaran ketiga.
Purnomo menuturkan posisi main battle tank sangat penting bagi keperluan strategi pertahanan Negara. Apalagi, ujarnya, Indonesia memiliki tiga perbatasan di darat yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Dia juga menjelaskan bahwa main battle tank berjenis leopard dapat digunakan di RI.
“Kami melihat bahwa main battle tank itu diperlukan dalam rangka strategi pertahanan. Tinggal pilihannya apakah dari Amerika, dari Rusia, atau dari Pakistan,” ujar Purnomo.
Dia menegaskan meskipun Indonesia berprinsip tidak akan melakukan penyerangan terhadap pihak lain, akan tetapi akan mempertahankan diri terhadap serangan dari luar.
“Pembangunan kekuatan pertahanan itu diperlukan. Terutama untuk pertahanan jika ada aktivitas ofensif atau agresi dari luar,” katanya.
Dia menyebutkan proses pembelian main battle tank berjenis leopard sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, yaitu sejak Indonesia selesai membuat masterplan pada 2010.
Menurutnya, spesifikasi tank sudah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Indonesia. Dia melanjutkan pihak TNI AD yang akan menjadi pengguna tank tersebut juga sudah melakukan pengujian.
“Dan sudah ada dua unit di sini, kami tempatkan di divisi II Kostrad di Situbondo. Tank itu sudah pernah dijalankan dari Surabaya menuju Jawa Timur, tidak ada masalah. Lewat jalan lewat jembatan juga tidak masalah,” katanya.
Dia mengakui saat membangun masterplan pada 2010, Indonesia baru memiliki light battle tank berjenis AMX 13 dan Scorpion. Ketika itu, ujarnya, Indonesia belum memiliki medium battle tank dan heavy battle tank.
“Jadi pada waktu memutuskan membangun kekuatan darat, ya salah satunya dengan mempersiapkan main battle tank. Pilihannya banyak dan kami jatuhkan pada jenis leopard karena dengan budget yang sama yang semestinya dapat 44, kami bisa dapat 100 main battle tank dan 50 medium battle tank,” jelasnya
Saat ini, ujarnya, pemerintah sedang dalam posisi menunggu kedatangan kiriman tank yang dijadwalkan akan tiba sebelum 5 Oktober 2014 atau beberapa pekan sebelum serah terima jabatan Presiden dari Susilo Bambang Yudhoyono kepada Presiden selanjutnya.
“Prosesnya panjang. Kami di Kementerian Pertahanan memp\roses itu secara bottom up. Ada yang datang sebelum [pergantian pemerintahan], ada yang datang melampaui batas kabinet berakhir. Tapi sudah dijalankan,” ujarnya.