Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spekulasi Kenaikan Suku Bunga BoE Pacu Penguatan Pound

Komentar Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney yang mengindikasikan penaikan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan semula terus mengerek naik pound ke level tertinggi selama 5,5 tahun terhadap dolar pada pekan lalu.

Bisnis.com, LONDON--Komentar Gubernur Bank of England (BOE) Mark Carney yang mengindikasikan penaikan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan semula terus mengerek naik pound ke level tertinggi selama 5,5 tahun terhadap dolar pada pekan lalu.

Pound juga menyentuh nilai tertinggi selama 20 bulan terhadap euro.

Tidak hanya itu, imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun tercatat merosot selama 3 minggu, penurunan terbanyak sejak September 2013.

Penguatan pound konsisten dengan pulihnya ekonomi Inggris, dan ditambah dengan ekspektasi BOE adalah bank sentral utama pertama yang menaikkan suku bunganya, kata Henrik Gullberg, analis at Deutsche Bank AG di London, Jumat (20/6/2014).

Menurutnya, pound akan terapresiasi tidak lebih dari US$1,7 karena pasar telah terbuai dengan kabar baik perekonomian Inggris.

Mata uang Inggris itu terdongrak 0,3% pada pekan lalu, menjadi US$1,7 pada pukul 5.10 p.m waktu London, Jumat (20/6/2014), dan sempat menyentuh US$1,71. Tetapi, pound terkoreksi menjadi 79,86 per pence terhadap euro, setelah naik menjadi 79,59 per pence pada Senin (16/6), peningkatan tertinggi sejak Oktober 2012.Berdasarkan survei Bloomberg, ekonomi Inggris akan terpacu hingga 0,8% pada kuartal I/2014 dari kuartal IV/2013.Tetapi, Andy Haldane, Ketua Ekonom BOE mengungkapkan keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan tidak akan dilakukan dengan terburu-buru. Pasalnya, pertumbuhan upah dan inflasi masih jauh di bawah target BOE.Kenaikannya tidak akan dilakukan secara bersamaan hingga 50 basis poin. Itu [kenaikan] akan bertahap, bahkan ketika normalisasi moneter sudah selesai, tekan Haldane. Data terakhir menunjukkan inflasi merosot ke level terlemah 4,5 tahun pada Mei tahun ini dan pertumbuhan upah juga melambat pada April lalu. Untuk itu, dirinya menegaskan suku bunga yang rendah masih dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi selama beberapa waktu. (Bloomberg/Reuters/57)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters/Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper