Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Jepang & Korsel Minati Kawasan Industri Sayung Demak

Investor asing asal Jepang dan Korea Selatan berminat untuk masuk ke Kawasan Industri Sayung Demak yang didirikan oleh PT Jawa Tengah Lahan Andalan (Jatengland). n
/Ilustrasi
/Ilustrasi
Bisnis.com, SEMARANG--Investor asing asal Jepang dan Korea Selatan berminat untuk masuk ke Kawasan Industri Sayung Demak yang didirikan oleh PT Jawa Tengah Lahan Andalan (Jatengland). 
 
Direktur PT Jawa Tengah Lahan Andalan (Jatengland) Ferry Firmawan menuturkan kawasan industri yang masih dalam proses pembangunan tersebut ditargetkan rampung pada Oktober 2014. Saat ini, proses pembangunan memasuki tahap pengurukan areal dan pengurusan Amdal. 
 
"Sejak awal pembangunan, prospek peruntukkan kawasan industri ini adalah tenant garment dan tektil," ujarnya, Jumat (13/6/2014).  
 
Kendati masih dalam proses pembangunan, lanjutnya, dua perusahaan telah masuk ke Kawasan Industri Sayung (KIS). Dua perusahaan asal Semarang tersebut merelokasi pabriknya ke KIS. Salah satunya, perusahaan perakitan laptop, LCD, dan monitor PT Intech Anugrah Indonesia. 
 
Ferry mengatakan dua atau tiga tenant mengunjungi KIS dalam sehari. Tak hanya investor dalam negeri, perusahaan asing juga telah menyatakan minat untuk masuk ke KIS. 
 
"Akan banyak penanaman modal asing, terutama dari Jepang dan Korea Selatan. Nippon paint salah satunya," katanya. 
 
KIS berdiri di lahan seluas 300 hektare di Jalan Raya Semarang-Demak Km 14. Lokasi tersebut, lanjut Ferry, tepat berada di jalur Pantura dengan waktu tempuh hanya 25 menit ke Pelabuhan Tanjung Emas.
 
Jatengland telah memastikan kesiapan infrastruktur melalui kerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk penyediaan 2 MW daya listrik dan dengan PT Pertagas untuk pasokan gas. Sedangkan pasokan air bersih berasal dari pengolahan air sungai di dekat lokasi KIS. 
 
"Karena banyak PMA kami pastikan aspek lingkungan dan keamanan. Kami punya desain akses masuk one-gate-system, juga areal bongkar muat, sistem pemadam kebakaran, dan aparat kepolisian kami siapkan. Konsepnya memang integrated eco industrial estate," ujarnya. 
 
Di dalam KIS, Jatengland juga menyiapkan klaster khusus kawasan berikat bagi industri yang beriorientasi ekspor. Pengembangan KIS diproyeksi menelan investasi sebesar Rp125 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper