Bisnis.com, JAKARTA- Lenovo Group Ltd dan International Business Machines Corp telah memberikan lebih banyak waktu bagi pihak kemanan nasional Amerika Serikat untuk mengulas rencana Lenovo untuk membeli unit dari IBM, seperti dilansir Bloomberg pada Rabu (4/6/2014) berdasarkan informasi dari orang yang mengetahui masalah ini. Saham kedua perusahaan tersebut jatuh.
Perusahaan tersebut mengajukan kembali transaksinya untuk ditinjau oleh panel inter agensi yang dikenal sebagai Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS). Peninjauan tersebut diperpanjang untuk memberikan regulator lebih banyak waktu untuk meneliti transaksi yang dianggap sebagai ketegangan antara AS dan China.
Perpanjangan waktu ini memberikan waktu bagi Lenovo yang berbasis di Beijing dan IBM untuk mendapatkan persetujuan dari perusahaan AS yang dapat menarik tuntutan mereka selama atau pada akhir penyelidikan dengan standar CFIUS selama 75 hari. Perusahaan-perusahaan tersebut tetap sepakat untuk menyelesaikan kesepakatan senilai US$2,3 miliar pada akhir tahun ini, menurut Lenovo.
Dimulai kembalinya pemeriksaan oleh CFIUS dapat mengindikasikan bahwa perusahaan bekerja menuju kesepakatan dengan komite untuk menangani masalah keamanan yang ditimbulkan dari instansi pemerintah. Hal tersebut disampaikan oleh Timothy Keeler, pengacara dari Mayer Brown LLP di Washington.