Bisnis.com, JAKARTA—Ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi untuk pertama kalinya sejak 2011pada triwulan lalu.
Produk domestik bruto (PDB) AS dilaporkan turun 1% per tahun atau lebih buruk dari perkiraan paling pesimistis berdasarkan hasil survei Bloomberg terhadap para ekonom. Fakta itu sekaligus merevisi data Departemen Perdagangan yang dipaparkan hari ini di Washington.
Berita baiknya adalah bahwa penyebab utama penurunan itu adalah akibat kurangnya pembangunan cadangan sumber daya yang menurut para ekonomi masih akan terjadi dalam waktu dekat. Akibatnya, sebagian kalangan menaikkan perkiraan pertumbuhan selama triwulan kedua yang diprediksi Morgan Stanley meningkat 4,2%.
Stok sumber daya tumbuh kurang dari separuh dari yang dimiliki selama tiga bulan terakhir pada 2013 atau menyusut 1,6 poin persen dari PDB, sedangkan akitivitas bisnis kekurangan investasi. Permintaan naik memasuki triwulan kedua sehingga menjadikan bank sentral bahwa ekonomi tengah melakukan pemulihan.
“Inventori akan sedikit terkerek, sedangkan investasi permanen di sektor bisnis berkontraksi, namun kemungkinan akan tumbuh pada triwulan kedua,” ujar Guy Berger, ekonom AS pada RBS Securities Inc. Selain itu, bursa tenaga kerja dalam posisi yang bagus dan mengarah pada jalur yang tepat,” ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (30/5/2014).