Bisnis.com, SINGAPURA - Investor-investor asing bersikap wait and see menunggu kelanjutan perkembangan politik di Indonesia menjelang Pemilihan Umum Presiden pada Juli mendatang.
“Pemilu menimbulkan ketidakpastian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak negara. Dalam situasi pemilu, investor cenderung wait and see,” ujar Managing Director bidang Strategi dan Hubungan Publik Temasek Holding Stephen Forshow saat bertemu Bisnis.com di Singapura, pekan ini.
Menurut Stephen, Indonesia adalah salah satu pasar potensial, mengingat Temasek menanamkan modalnya. Temasek, ujarnya, melihat Indonesia sebagai salah satu transforming ekonomi dengan kekuatan basis konsumen yang besar.
Dia menyebutkan beberapa sektor yang menjanjikan peluang di Indonesia yaitu sektor kebutuhan konsumen, energi, dan sumber daya alam.
Di tengah proses menuju pergantian presiden yang sedang berlangsung di Indonesia pada saat ini, perusahaan milik Pemerintah Singapura itu memilih melihat perkembangan yang terjadi. Temasek, ujarnya, memiliki tim pasar untuk memantau perkembangan yang terjadi di Negara-Negara Asia Tenggara, salah satunya pemilu dan pilpres di Indonesia.
"Kami mengikuti perkembangan situasi politik, terutama saat ada pergantian pemimpin. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara di seluruh dunia. Oleh karena itu, saat kami membentuk pandangan tentang Indonesia atau India atau Negara lainnya, tim ini akan awas terhadap hal itu," ujarnya.
Dia menjelaskan keputusan politik dapat berpengaruh terhadap ekonomi. Kebijakan apapun yang diambil pemerintah, memengaruhi tidak hanya strategi ekonomi, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, tapi juga kebijakan investasi langsung oleh perusahaan luar negeri.
Kenny Yap Kim Lee, Executive Chairman dan Group Managing Director Qian Hu Corporation Ltd – investor asal Singapura yang bergerak di bidang perikanan, menambahkan pihaknya juga memantau dan mengawasi perkembangan politik yang terjadi di Indonesia.
Apalagi, lanjutnya, perusahaannya telah menanamkan modal senilai jutaan dolar Singapura dalam bentuk usaha perikanan di Bogor, tahun lalu.
“Saat ini, kami, dan saya yakin banyak investor lainnya, banyak mengambil posisi wait and see pemilu di Indonesia,” ujarnya.
