Bisnis.com, JAKARTA--Rusia menyatakan menghentikan ekspor mesin roket ke Amerika Serikat yang digunakan untuk meluncurkan satelit militer.
Langkah itu diambil menyusul memanasnya hubungan kedua negara terkait peran Rusia di Ukraina yang dituding AS telah melakukan intervensi. Pada saat yang sama dua perusahaan kontraktor pertahanan AS juga tengah bersengketa dengan miliuner Elon Musk.
Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan kepada wartawan di Moskow hari ini bahwa mesin roket Rusia hanya bisa digunakan untuk keperluan masyarakat sipil sebagaiumana dikutip Bloomberg, Rabu (14/5/2014).
Mesin roket buatan Rusia RD-180 digunakan oleh United Launch Alliance LLC, sebuah usaha patungan dari sejumlah kontraktor terkemuka Lockheed Martin Corp. (LMT) dan Boeing Co. (BA). Perusahaan patungan itu merupakan penyuplai tunggal untuk roket yang diluncurkan Pentagon.
Perusahaan Space Exploration Technologies Corp milik Musk telah mengajukan gugatan pada Angkatan Udara AS karena menciptakan sebuah monopoli ilegal melalui bisnis peluncuran satelit militer.