Bisnis.com, SEMARANG--Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah tercatat turun menjadi 5,45% pada Februari 2014, artinya sebanyak 970.000 orang penduduk angkatan kerja masih menanggur.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Jateng Erisman mengatakan tingkat pengangguran terbuka dan penduduk setengah bekerja di Jateng berangsur-angsur menurun.
Pada Februari 2013, tingkat pengangguran terbuka Jateng mencapai 5,51% dan meningkat menjadi 6,01% pada Agustus 2013. "Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2014 turun jadi 5,45% atau 0,06% dibandingkan Februari 2013," kata Erisman, Senin (5/5/2014).
Namun, secara jumlah absolut terjadi penambahan orang menganggur sebanyak 3.000 orang menjadi 970.000 orang. Pasalnya, jumlah angkatan kerja naik dari 17,47 juta orang menjadi 17,72 juta penduduk angkatan kerja di Jateng.
Erisman menuturkan penurunan tingkat pengangguran terbuka seiring dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja dalam satu tahun terakhir. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk bekerja bertambah 246.000 orang dari 16,5 juta orang pada Februari 2013 menjadi 16,75 juta orang pada Februari 2014.
Selain pengangguran terbuka, struktur tenaga kerja Jateng juga diisi oleh 1,28 juta orang yang berstatus setengah menanggur. Kendati demikian, angka penduduk yang bekerja setengah menganggur berangsur-angsur turun dari sebelumnya 1,9 juta orang pada Februari 2013 dan 1,49 juta orang pada Agustus 2013.
"Penduduk setengah penganggur turun 620.000 orang. Ini kondisi yang baik," imbuhnya. Merujuk data Bappeda Jateng, TPT pada akhir 2014 ditargetkan berada pada kisaran 5,31%-4,77% dan 4,93%-4,62% pada 2015.
Adapun dalam 5 tahun terakhir, tingkat pengangguran di Jateng telah berangsur-angsur turun dari 7,33% pada 2009, menjadi 6,21% pada 2010, 5,93% pada 2011, 5,63% pada 2012, dan 6,02% pada 2013.