Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eropa Tak Sepaham dengan EU

Himbauan Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan kawasan tersebut terhadap gas dari Rusia tampaknya tidak akan berjalan lancar. Pasalnya, pada saat yang sama Austria justru tengah bernegosiasi dengan Rusia untuk membangun slauran pipa gas.

Bisnis.com, LONDON—Himbauan Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan kawasan tersebut terhadap gas dari Rusia tampaknya tidak akan berjalan lancar. Pasalnya, pada saat yang sama Austria justru tengah bernegosiasi dengan Rusia untuk membangun slauran pipa gas.

Kesepakatan jalur distribusi gas South Stream yang rencananya akan dibangun di bawah Laut Hitam ke Bulgaria dan Eropa Tengah menunjukkan kegagalan Uni Eropa dalam menciptakan kebijakan energi untuk mengisolasi Rusia.

Sebelumnya, korporasi energi Austria OMV dengan raksasa gas Rusia Gazprom setuju untuk membangun jalur gas melewati Baumgarten, Austria hub.

Kesepakatan tersebut juga akan memberikan keuntungan terhadap negara-negara terdekat, karena gas tersebut dapat tersalurkan lebih dekat kepada konsumen.

Hal tersebut menunjukkan ketika berkaitan dengan pasokan energi, negara-negara Uni Eropa memiliki kepentingannya masing-masing sehingga kemungkinan untuk sulit disatukan di bawah bendera Uni Eropa.

Apalagi, kesepakatan pembangunan jalur distribusi gas tersebut bertepatan dengan keluarnya sanksi Eropa dan Amerika Serikat untuk Rusia menyusul aksi separatisme di wilayah Ukraina.

Komisi Uni Eropa yang berbasis di Frankfur tersebut menyatakan kesepakatan proyek South Stream tidak sesuai dengan peraturan kepemilikan dan akses distribusi pipa. Tetapi, Austria dan Rusia beralasan perjanjian itu merupakan bagian dari kesepakatan bilateral antara kedua negara ketimbang kesepakatan dengan Uni Eropa.

“Untuk Rusia, proyek itu memberikan sinyal bagi Ukraina bahwa Rusia berniat untuk mengindari perselisihan lebih lanjut yang mampu menghambat pasokan gas,” kata Friedbert Pflüger European Centre for Energy and Resource Security (EUCERS) di London, Minggu (4/5/2014)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper