Bisnis.com, BRUSSELS—Komisi Uni Eropa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di zona euro dan memprediksi laju inflasi tetap melambat setidaknya selama dua tahun mendatang.
Laporan proyeksi ekonomi edisi Spring 2014 tersebut menyebutkan produk domestik bruto (PDB) zona euro akan tumbuh 1,2% pada tahun ini dan 1,7% pada 2015. Padahal, proyeksi yang dirilis Februari lalu menyatakan ekonomi bakal tumbuh 1,8% pada tahun mendatang.
Inflasi juga akan melaju di angka 0,8% tahun ini dan 1,2% pada 2015, keduanya lebih rendah daripada estimasi sebelumnya dan berada di bawah target European Central Bank (ECB) yaitu di bawah 2%.
“Secara keseluruhan, prospek kawasan tersebut menunjukkan pemulihan, tetapi tetap saja, semua itu bergantung kepada kebijakan dan aksi yang dilakukan masing-masing negara di zona euro,” kata Marco Buti, Kepala Departemen Ekonomi Komisi Uni Eropa di Brussels, Senin (5/5).
Pemulihan ekonomi di zona euro dari resesi berkepanjangan masih dibayangi oleh rentannya pembiayaan publik, ancaman perlambatan emerging markets, dan laju inflasi yang konsisten melambat.
Namun, ketika pasar obligasi di blok yang terdiri dari 18 negara ini mulai kembali bangkit, ekonomi masih bergulat dengan sedikitnya produksi dan ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas.
ECB sendiri telah berkomitmen untuk memerangi ancaman deflasi di zona euro, termasuk membuka peluang untuk memangkas suku bunga acuan hingga ke level negative atau mengimplementasikan quantitave easing (QE).
Sementara itu, laporan proyeksi edisi spring tersebut juga menyebutkan angka pengangguran akan berkurang dalam dua tahun mendatang dari rekor tertinggi yaitu 12%. Adapun, Komisi Uni Eropa mencatat angka pengangguran akan menjadi 11,8% pada tahun ini dan kembali berkurang menjadi 11,4% pada 2015, lebih optimistis dibandingkan prediksi Februari lalu.