Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SIMULASI SMRC: Ini Pasangan Jokowi Paling Joss

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan simulasi terkait nama-nama capres dan cawapres pada Pilpres 2014.
Joko Widodo, Capres PDIP. /bisnis.com
Joko Widodo, Capres PDIP. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan simulasi terkait nama-nama capres dan cawapres pada Pilpres 2014.

Peneliti senior SMRC, Sirajuddin Abbas mengungkapkan elektabilitas capres PDI-Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) akan meningkat, jika berpasangan dengan Mahfud MD sebagai Cawapres pada Pilpres 2014.

"Elektabilitas Jokowi pada Pilpres 2014 diperkirakan meningkat, jika dipasangkan dengan Mahfud MD," kata Abbas ketika mempresentasikan hasil survei SMRC di Jakarta, Minggu (4/5/2014).

Berdasarkan hasil survei, jumlah dukungan untuk pasangan Jokowi dan capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfud MD adalah 47,6%.

Selanjutnya, pasangan Jokowi dan mantan Wapres RI Jusuf Kalla 46,1%, Jokowi dan Menteri BUMN Dahlan Iskan 44,6%, Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 44,1%, sedangkan untuk pasangan Jokowi dan mantan Kepala Staff Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu memperoleh dukungan paling rendah yaitu 41,8%.

"Apabila Jokowi dipasangkan dengan Mahfud MD, gap antara Jokowi dan Prabowo semakin membesar, dukungan untuk Prabowo semakin melemah," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan Mahfud memiliki efek positif dan signifikan untuk mengalahkan Prabowo sebagai pesaing terberat Jokowi dan memuluskan langkah Jokowi dalam memenangkan Pilpres 2014.

"Berdasarakan simulasi, pasangan Prabowo dan Hatta diprediksi mendapat dukungan 27,4%, sedangkan Jokowi dan Mahfud 47,6%, ada selisih 20% suara dukungan," ujarnya.

Hasil survei SMRC juga menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi masih unggul jika dibandingkan dengan dua kandidat capres lainnya yaitu capres Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Abbas menyatakan 47,1% responden mengaku akan memilih Jokowi sebagai capres, dan Prabowo Subianto di urutan kedua dengan jumlah dukungan 32,1%, terakhir Aburizal Bakrie yang hanya memperoleh 9,2% dukungan, sedangkan 11,5% responden lainnya mengaku belum tahu akan memilih siapa pada Pilpres 2014.

"Elektabilitas Jokowi paling fluktuatif, sedangkan eletabilitas Prabowo terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan," ucapnya.

Apabila Jokowi salah memilih cawapres, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan Prabowo akan menyalip elektabilitas Jokowi. Selain itu, kurangnya komunikasi politik yang dilakukan Jokowi juga dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan elektabilitas Jokowi tidak stabil

Adapun, Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihaknya telah melakukan sikap ofensif atau menyerang.

"Menyerang dalam arti bukan untuk menjatuhkan parpol lainnya, tetapi kami melakukan aksi keluar dan berkomunikasi langsung dengan rakyat dan sejumlah publik figur," kata Hasto.

Hasto menyebutkan, saat ini Jokowi selaku capres yang diusung PDIP telah melakukan safari politik ke beberapa daerah.

"Setelah melakukan safari politik, Jokowi akan melakukan langkah selanjutnya yaitu safari ekonomi kerakyatan," ucapnya.

Sementara itu, mengenai finalisasi nama cawapres pendamping Jokowi, dia menyatakan alternatif pendamping Jokowi telah mengerucut pada 2 figur. Pertama, figur yang tegas dan menjunjung tinggi keadilan. Kedua, figur yang membawa lumbung kesejahteraan.

"Kami sangat berhati-hati dalam memiliu figur yang tepat untuk mendampingi Jokowi, kami mendapat masukan dari berbagai pihak dan garis besarnya rakyat ingin pendamping Jokowi adalah sosok yang tegas, tetapi sederhana," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan beberapa nama tokoh yang diberitakan akan menjadi cawapres pendamping Jokowi memiliki peluang untuk dapat terpilih, termasuk nama Mahfud dan Jusuf Kalla.

"Pak Mahfud dan JK merupakan tokoh yang kredibel dan berefek kepada peningkatan elektabilitas Jokowi, mereka juga memiliki rekam jejak yang baik, tetapi mengenai siapa yang terpilih masih belum ditetapkan," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper