Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunggu komitmen pemerintah pusat memulai perjanjian kerjasama (PKS) reaktivasi jalur kereta Kota Banjar-Cijulang,Pangandaran.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Deddy Taufik mengatakan reaktivasi jalur di Jabar Selatan tersebut merupakan bagian dari pengembangan besar perkeretaapian di Jabar hasil kesepakatan Kementerian Perhubungan,PT KAI dan Pemprov Jabar.
“Sudah ada Mou ketiga pihak atas sejumlah rencana reaktivasi,” katanya pada bisnis di Bandung, Kamis (1/5/2014).
Menurut Deddy, jalur sepanjang 80 kilometer tersebut penting untuk difokuskan karena terkait rencana Pemprov Jabar mendongkrak daerah otonomi baru (DOB) Pangandaran. Saat ini, PKS yang akan melibatkan pusat,provinsi dan PT KAI tersebut masih meleset dari target.
“Kami inginnya April, tapi pusat mundur terus, harusnya Mei ini bisa selesai,” katanya.
PKS ini penting untuk menentukan peran masing-masing pihak dalam reaktivasi jalur tersebut. Menurutnya, dalam PKS tersebut kemungkinan pusat akan fokus di pembangunan infrastruktur, PT KAI pembebasan dan pengaktifan jalur serta Pemprov Jabar di pembebasan lahan. “Pembagian peran ini penting,” katanya.
Setelah PKS, dia menyakini proses selanjutnya akan jauh lebih mudah karena sejumlah persyaratan teknis tinggal dikebut. Deddy menunjuk feasibility study jalur tersebut sudah pernah dilakukan Kementerian Perhubungan. Namun jika ada perubahan trase dan revisi, pihaknya siap mengakomodir. “Setelah PKS kita bisa lanjut ke penyusunan details enggineeringd design,” ujarnya.
Dia menilai dari sisi ekonomi reaktivasi jalur tersebut sangat strategis karena Pangandaran akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan baru. FS awal menunjukan awalnya kereta api ini hanya akan sampai di Cijulang tidak langsung ke objek wisata Pangandaran. “Kagok kalau sampai Cijulang,jadi terus sampai ke Pangandaran saja,” katanya.