Bisnis.com, JAKARTA— Indeks manufaktur China mengisyaratkan kontraksi selama empat bulan sekaligus mengindikasikan bahwa upaya pemerintah China untuk melawan pelambatan ekonomi tidak terlalu berdampak positif.
Indeks Purchasing Managers versi HSBC Holdings Plc and Markit Economics tercatat 48,3 selama April atau sesuai dengan perkiraan analis yang disurvei Bloomberg News. Meski angka itu lebih tinggi dari posisi 48 pada Maret, namun indeks itu masih di bawah level 50 yang menentukan terjadi ekspansi atau kontraksi.
Sebanyak 25 analis memperkirakan kisaran indeks itu antara 47,5 hingga 49,4.
Pelemahan sektor manufaktur yang berkelanjutan itu akan menekan Perdana Menteri Li Keqiang untuk meningkatkan upaya memacu pertumbuhan melalui apa yang disebut dengan paket “stimulus mini”melalui pengembangan jalur rel dan keringanan pajak.
“Permintaan domestik menunjukkan sedikit perbaikan dan tekanan deflasi mereda, namun risiko pelemahan pertumbuhan masih ada karena kondisi ekspor dan tenaga kerja masih belum menggembirakan,” ujar Qu Hongbin, ekonom pada HSBC Hong Kong sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (23/4/2014).
Dia mengatakan masih banyak kebijakan yang akan dikeluarkan dalam beberapa bulan mendatang untuk mendukung pertumbuhan.