Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Pengangguran OECD Masih Tinggi

Angka pengangguran di kawasan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) naik tipis pada Februari 2014, mengindikasikan pemulihan ekonomi global masih berjalan lambat.

Bisnis.com, JAKARTA—Angka pengangguran di kawasan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) naik tipis pada Februari 2014, mengindikasikan pemulihan ekonomi global masih berjalan lambat.

Laporan OECD yang dirilis Rabu (9/4) di Paris menunjukkan angka pengangguran di antara 34 negara anggota kawasan itu meningkat menjadi 7,6% pada Februari tahun ini, tumbuh 0,1% dari bulan sebelumnya yaitu 7,5%.

Kendati naik tipis, angka pengangguran di area OECD melambat selama 3 bulan dari Desember 2013-Februari 2014.

Adapun, sebanyak 46 juta orang belum memiliki pekerjaan, 3,8 juta lebih sedikit dibandingkan ketika angka pengangguran OECD mencapai level tertinggi pada April 2010.

Peningkatan angka pengangguran tersebut sebagian besar disumbang oleh kenaikan di Amerika Serikat dan beberapa negara di Zona Euro.

Tingkat pengangguran di Negeri Paman Sam ini meningkat 0,1% menjadi 6,7% sedangkan di Zona Euro, Perancis, Italia, dan Belanda memimpin kenaikan angka pengangguran.

Lebih lanjut, jumlah pengangguran Perancis dan Italia naik 0,1% menjadi 10,4% dan 13,0. Pengangguran di Negeri Kincir Angin justru melonjak 0,2% menjadi 7,3% pada Februari tahun ini dari 7,1% pada Januari.

Secara keseluruhan, angka pengangguran di kawasan Euro melaju stabil di angka 11,9% sejak Oktober 2013, setelah sempat menguat pada September 2013 sebesar 12,0%.

Walaupun begitu, angka pengangguran di blok yang terdiri dai 18 negara ini masih dikategorikan tinggi.

Spanyol meraih peringkat pertama di antara anggota OECD, dengan tingkat pengangguran mencapai 25,6% pada Februari 2014, turun jika dibandingkan Januari tahun ini yaitu 25,8%.

Dua negara Asia lainnya yang tergabung OECD, Jepang dan Korea Selatan mencatatkan angka pengangguran paling rendah yaitu 3,6% dan 3,9% masing-masing pada Februari 2014.

Data statistik OECD menunjukkan tingkat pengangguran Korea Selatan naik hingga 0,7% dari Januari 2014 yaitu 3,2%.

Tetapi, OECD menjelaskan kenaikan angka pengangguran Korea Selatan disebabkan oleh penguatan prospek ekonomi sehingga meningkatkan angkatan kerja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper