Bisnis.com, JAKARTA - Bill Gates, orang terkaya dunia, beserta 8 pengusaha kaya Indonesia yang dimotori oleh Tahir Foundation, menyumbang sedikitnya Rp900 miliar atau US$80 juta untuk membantu Indonesia Health Fund yang diluncurkan Sabtu (5/42014) di Jakarta.
Kedelapan pengusaha yang digalang oleh Yayasan Tahir itu adalah Adrian Bramantyo Musyanif (CEO Samali Hotel & Resort), Benny Tjokrosaputro (PT Hanson Tbk), Ted Sioeng (pemilik jaringan percetakan dan media berbahasa Mandarin), Edward S. Soerjadjaya (Chairman Oltus Holding), Luntungan Honoris (Preskom Modernland), Henry J. Goenawan (Presdir Gala Bumi Perkasa), Anne Patricia Sutanto (Presdir Pancaprima Ekabrothers), dan Hendro S. Gondokusumo (CEO PT Intiland Development Tbk).
Bill Gates baru tiba Sabtu pagi dari Paris dan langsung ke Yogyakarta, sorenya kembali ke Jakarta untuk menghadiri peluncuran Indonesia Health Fund, yang juga dihadiri Menteri Kesehatan Nafsiah Mbooi serta pengusaha Datuk Sri Tahir, Ketua Yayasan Thahir dan Chairman Mayapada Group.
Malam harinya Gates, yang juga bos Microsoft Inc dan filantropi ternama dunia, itu langsung meninggalkan Indonesia.
Menurut Menko Kesra Agung Laksono, saat memberikan sambutan pada peluncuran Indonesia Health Fund itu, sumbangan tersebut akan dipakai untuk membantu mengatasi penyakit ATM atau AIDS, Tuberculosis (TBC) dan Malaria.
Agung berharap kedatangan Gates ke Indonesia akan menjadi inspirasi bagi pengusaha lokal untuk melakukan hal serupa.
Menkes Nafsiah Mbooi, sembari menyebut Bill Gates adalah "man of action" juga berharap kerjasamanya bersama 9 pengusaha Indonesia (termasuk Tahir yang tahun lalu menyumbangkan US$100 juta untuk insiiatif yang sama), dapat memberi kontribusi yang lebih besar bagi upaya penanganan kesehatan di Indonesia.
"Terimakasih kepada Pak Tahir yang telah memobilisasi teman dan komunitas bisnis dalam membantu kesehatan," kata Nafsiah Mbooi.
Menurut Bill Gates, penanganan kesehatan menjadi maslaah serius di negara berkembang termasuk Indonesia. Karena itu, keterlibatan sektor swasta dan komunitas bisnis bekerjasama dengan pemerintah diharapkan menjadi langkah penting untuk menggalang sumberdaya yang diperlukan dalam menghasilkan pengobatan terbaik dan upaya pencegahan terbaik.
Ia memberikan contoh penyakit folio di sejumlah negara dan tuberculosis di Indonesia yang telah menjadi problem serius. Karena itu, penting untuk melakukan penelitian yang terus menerus guna menemukan vaksin dan obat yang lebih efektif dan tidak menimbulkan kekebalan.
"Pengobatan yang tidak baik akan semakin menyebarluaskan penyakit TBC karena adanya kekebalan terhadap obat tertentu dari pasien yang menyebarkan ke sekitarnya," kata Gates.
Melalui yayasan amal Bill & Melinda Gates Foundation, dia aktif menggalang dana dari para pengusaha besar di seluruh dunia, salah satunya Tahir di Indonesia.
Pada Maret 2013, Bill & Melinda Gates Foundation bersama Tahir Foundation, menandatangani MoU kerja sama untuk sumbangan senilai total US$200 juta (Rp 2,3 triliun).
Gates dan Tahir masing-masing memberikan sumbangan US$100 juta. Dua pertiga dari sumbangan tersebut dialokasikan dalam kegiatan amal di Indonesia, khususnya di bidang kesehatan.
Tahir menambahkan, ia terinspirasi oleh Bill Gates yang dikenal sebagai filantropi terbesar kedua di Amerika Serikat, dengan nilai sumbangan mencapai US$28 miliar pada 2007.
Tahir menuturkan setelah beberapa kali dia melakukan pendekatan dengan para pengusaha di Indonesia, baru delapan pengusaha yang siap menyumbangkan dananya selama 5 tahun kepada Indonesia Health Fund, yang diketuai oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mbooi.
Dia berharap, 8 pengusaha yang sudah mendonasikan dananya itu dapat menjadi pioneer dan menginspirasi pengusaha lain. "Kami mengimbau dan mengetuk hati para donatur lainnya untuk berpartisipasi dalam misi kemanusiaan ini," ungkap Tahir.