Bisnis.com, TOKYO - Amerika Serikat akan mengerahkan dua kapal perusak tambahan yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal ke Jepang pada 2017, kebijakan yang ditempuh oleh Sekretaris Pertahanan Chuck Hagel pada hari Minggu merupakan respons dari peluncuran rudal oleh Korea Utara yang telah menjadi kekhawatiran wilayah tersebut.
Ketegangan antara Korea Utara dan negara tetangganya telah terjadi sejak Pyongyang – sebagai bentuk perlawanan – menembakkan dua rudal Rodong pada 26 Maret, sementara pemimpin Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat duduk untuk membahas ancaman nuklir dari Korea Utara.
“Menanggapi pola tindakan provokatif dan tidak stabil dari Pyongyang…saya bisa mengumumkan hari ini bahwa Amerika Serikat berencana untuk meneruskan pengerahkan dua tambahan kapal pertahanan rudal balistik AEGIS ke Jepang,” kata Hagel pada konferensi pers di Kementerian Pertahanan Jepang seperti dilansir Reuters.
Langkah ini akan menjadikan armada kapal pertahanan rudal balistik Amerika yang berbasis di Jepang menjadi tujuh kapal.
Tembakan rudal jarak menengah dari Pyongyang mampu menghantam Jepang diikuti serangkaian peluncuran roket jarak pendek selama dua bulan terakhir. Rudal balistik Rodong jatuh ke laut setelah terbang 65 km (400 mil), jangkauan maksimum diperkirakan sekitar 1.300 km, menurut Jepang.
Sejak saat itu, Korea Utara telah menembakkan peluru artileri ke perairan Korea Selatan, mendorong Korea Selatan untuk melawan; Korea Selatan telah melakukan uji tembak rudal balistik baru dengan jarak 500 km; dan Pyongyang telah mengancam dengan uji coba nuklir “bentuk baru”.
“Langkah untuk secara signifikan meningkatkan kehadiran angkatan laut kita adalah tindakan lain untuk memperkuat aliansi kami dan meningkatkan pencegahan terhadap agresi Korea Utara,” kata Hagel seperti dilansir Reuters.
Hagel mengatakan bahwa pengerahan kapal perusak tambahan AS mengikuti keputusannya tahun lalu untuk memposisikan radar pertahanan rudal X-band keduanya di Jepang. Radar tersebut diharapkan untuk bisa beroperasi tahun ini.
Hal ini juga mengikuti keputusannya untuk meningkatkan rudal pertahanan basis darat di Alaska.
“Langkah-langkah tersebut akan sangat meningkatkan kemampuan kita untuk melindungi Jepang dan Amerika Serikat dari ancaman rudal balistik Korea Utara,” tutur Hagel seperti dilansir Reuters.