Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tragedi MH370: Pilot Terbangkan Pesawat Dengan Kecepatan Berlebihan?

Dugaan baru penyebab hilangnya MH370 yang disebut PM Malaysia Najib Razak jatuh di Samudera Hindia menyebutkan soal kecepatan pesawat yang melebihi kewajaran.
Tangkapan satelit China atas benda yang diduga puing MH370/Reuters
Tangkapan satelit China atas benda yang diduga puing MH370/Reuters

Bisnis.com, SYDNEY/KUALA LUMPUR – Dugaan baru penyebab hilangnya MH370 yang disebut PM Malaysia Najib Razak jatuh di Samudera Hindia menyebutkan soal kecepatan pesawat yang melebihi kewajaran.

Pemerintah Malaysia menyebutkan adanya analisis yang memperkirakan pesawat naas itu telah terbang dengan kecepatan tinggi yang membuat bahan bakar habis lebih cepat.

Berdasar analisis radar dan satelit, pesawat MH370 telah melakukan penerbangan dengan kecepatan melebihi kalkulasi dan membuat bahan bakar cepat habis.

Temuan itu itu memberi perspektif baru tentang kemungkinan penyebab kecelakaan tragis yang menimpa MH370.

Sementara itu, pencarian reruntuhan MH370 yang dilakukan melalui udara dan perairan di wilayah terpencil Samudera Hindia itu juga memunculkan temuan terbaru.

Pencarian di wilayah yang berjarak hampir sama antara London dan Berlin itu menghasilkan temuan beragam objek yang terapung.

Pihak Australia Jumat (28/3/2014) petang menyebutkan bahwa lima pesawat yang melakukan pencarian menemukan “beragam objek dengan berbagai warna” di wilayah pencarian tersebut.

“Gambar dari objek itu berhasil direkam kamera dan akan dikaji malam nanti,” ujar pernyataan otoritas keamanan kelautan Australia, AMSA.

“Objek-objek tersebut belum bisa dipastikan sebagai bagian dari MH370 sampai mereka ditemukan oleh kapal pencari,” ujar pihak AMSA.

Meski demikian, temuan itu memberi semangat baru bagi pencarian bukti reruntuhan pesawat yang sudah berlangsung hampir tiga pekan.

Pesawat MAS-MH370 hilang dari tangkapan radar kurang dari satu jam saat melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada Sabtu (8/3/2014) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper