Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tragedi MH370: Keluarga Penumpang Ajukan Petisi ke Pengadilan AS

Keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 melayangkan petisi ke pengadilan di AS meminta Boeing Co. dan Malaysia Airlines memberikan segala informasi terkait pesawat naas itu.
Ilustrasi-Salah satu pesan untuk penumpang MH370 tertempel di dinding ruangan di Lido Hotel, Beijing (27/3/2014)./Reuters-Kim Kyung Hoon
Ilustrasi-Salah satu pesan untuk penumpang MH370 tertempel di dinding ruangan di Lido Hotel, Beijing (27/3/2014)./Reuters-Kim Kyung Hoon

Bisnis.com, NEW YORK-- Keluarga penumpang MH370 Malaysia Airlines melayangkan petisi ke pengadilan di AS meminta Boeing Co. dan Malaysia Airlines memberikan segala informasi mengenai pembuat komponen pesawat serta data pelatihan keamanan bagi kru terkait peristiwa yang menimpa pesawat naas itu.

Petisi tersebut didaftarkan ke pengadilan di Cook County, Illinois, AS oleh Ribbeck Law.

Mereka adalah firma hukum asal Chicago, AS, yang mengklaim mewakili keluarga penumpang.

Dalam pernyataan resmi Ribbeck Law yang disampaikan Selasa (25/3) waktu setempat, Monica Kelly yang menjadi pengacara untuk perkara ini mengatakan mereka meyakini Boeing dan Malaysia Airlines adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa MH370. Boeing adalah pembuat pesawat MH370.

Petisi itu meminta hakim memerintahkan Boeing menyediakan identitas para produsen komponen pesawat, termasuk komponen elektronik dan perkabelan, baterai, oksigen darurat, serta sistem alarm kebakaran.

Mereka pun meminta data identitas perusahaan atau orang-orang yang terakhir menginspeksi dan melakukan pemeliharaan atas pesawat itu.

Dalam petisinya, disebutkan juga permintaan agar pengadilan memerintahkan pihak maskapai menyediakan keterangan mengenai pelatihan bagi kru pesawat dalam menghadapi berbagai keadaan darurat yang mungkin terjadi, pelatihan keamanan, ataupun evaluasi kru.

Kelly menambahkan dalam beberapa hari ke depan kemungkinan pihak yang dianggap turut bertanggung jawab akan bertambah, yakni perusahaan yang memproduksi atau mendesain komponen pesawat yang gagal.

Ribbeck meminta disertakannya pihak AS dalam pencarian pesawat dan korban.

Atas petisi ini, pihak Boeing menolak berkomentar. Sementara, juru bicara Malaysia Airlines belum bisa dihubungi untuk memberikan tanggapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Saeno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper