Bisnis.com, JOHANNESBURG - Para produsen platinum terbesar di dunia mengatakan pemogokan serikat tenaga kerja di Afrika Selatan selama lebih dari 8 pekan mulai menyebabkan kerusakan tambang permanen dengan kerugian penjualan lebih dari US$925 juta.
Masih belum ada dialog atas kebuntuan negosiasi dengan Association of Mining and Construction Union (AMCU), yang telah menyebabkan lebih dari 70.000 karyawan melakukan aksi pemogokan sejak 23 Januari.
Anglo American Platinum Ltd., Impla Platinum Holdings Ltd., dan Lonmin Plc. dalam sebuah pernyataan mengatakan para pekerja secara total telah kehilangan upah lebih dari 4,4 miliar rand setara dengan US$406 juta.
“Kerugian financial atas pemogokan tidak dapat menjelaskan seluruhnya. Yang berhubungan dengan pertambangan menjadi tidak dapat beroperasi, orang-orang kelaparan, anak-anak tidak bersekolah. Bisnis di tutup dan kejahatan di daerah penghasil platinum meningkat,” kata mereka, Selasa (25/3/2014).
AMCU menuntut upah minimum naik dua kali lipat dalam waktu 3 tahun menjadi 12.500 rand per bulan, dibandingkan dengan upah minimum saat ini 5.000-6.000 rand. Pengusaha telah menawarkan kenaikan gaji sebanyak 9%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi Afsel 5,9% pada Februari.
Negara ini menyumbang lebih dari dua pertiga platinum di dunia tambang, yang digunakan untuk perhiasan dan konvertor katalitis pada kendaraan.