Bisnis.com, WASHINGTON--Presiden AS Barack Obama akan mengubah misi perjalanannya ke Eropa dari isu pembahasan keamanan nuklir menjadi upaya memobilisasi dukungan internasional guna menjatuhkan sanksi serius bagi Rusia yang menganeksasi Crimea.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Susan Rice mengatakan langkah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengklaim Crimea dari Ukraina telah mendorong AS dan Eropa mengevaluasi kembali hubungan pasca-Perang Dingin dengan Rusia.
"Akan menjadi jelas bagi seluruh dunia bahwa Rusia bakal semakin terisolasi," tuturnya jelang kunjungan panjang Obama ke Eropa yang akan diawali di Belanda mulai 24 Maret 2014.
AS, kata Rice, akan mengkoordinasikan penerapan sanksi yang berat bersama Eropa terhadap Rusia yang harus membayar mahal ulahnya menginvasi Ukraina.
Serangan Rusia ke Ukraina akan menjadi isu sentral bagi Obama dalam serangkaian diskusi dengan para pemimpin Eropa dalam pertemuan puncak tahunan keamanan nuklir Uni Eropa-AS.
Obama juga dijadwalkan akan membahas hal yang sama dengan para pemimpin lain dari kelompok tujuh negara termasuk Presiden China Xi Jinping dan sekutu AS di Asia lainnya.
Agenda tersebut akan menjadi pertemuan besar pertama kalinya para pemimpin dunia sejak Rusia masuk ke wilayah Krimea.
Dalam perkembangan lainnya, Rusia melengkapi langkah aneksasinya atas Crimea hari ini di mana Presiden Putin meneken UU yang memasukkan wilayah semenanjung Laut Hitam dan Pelabuhan Sevastopol dari kedaulatan Ukraina.