Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batam Krisis Air Bersih

Masyarakat Kota Batam mulai mengeluhkan kekurangan pasokan air bersih

Bisnis.com, BATAM -  Masyarakat Kota Batam mulai mengeluhkan kekurangan pasokan air bersih akibat kekeringan yang terjadi sejak akhir 2013 meski Badan Pengusahaan (BP) Batam menyatakan persediaan air pada enam dam masih mencukupi.

"Air dari ATB (PT Adhya Tirta Batam) sehari mulai mati tiga kali, pagi, siang, dan sore. Padahal sebelumnya tidak pernah mati," kata warga Batam Centre, Ari di Batam, Kamis (13/3/2014).

Ia mengatakan, jika pagi aliran air mulai mati sekitar pukul 07.00 WIB. Air akan kembali hidup normal mulai sekitar pukul 12.00 WIB. Selanjutnya air kembali mati sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.30 WIB.

"Kalau malam diatas 20.30 WIB hidup terus sampai pagi. Tapi jam-jam itu kan rata-rata sudah tidak beraktifitas, jadi walaupun hidup tidak terpakai lagi," kata dia.

Warga lain, Sulis mengatakan air sumur miliknya di Kampung Belian tidak jauh dari pusat Pemerintahan Kota Batam, Batam Centre sudah mengering sejak sekitar dua pekan.

"Kami terpaksa memberi air galon untuk mandi. Sementara baju kotor terpaksa di laundry. Kalau dicuci sendiri dengan air galon lebih mahal," kata dia.

Berdasarkan pantauan Antara, Dam Sei Harapan, Sei ladi, Duriangkan, Nongsa, Mukakuning rata-rata debit air sudah mulai menyusut.

Untuk Dam Sei Harapan debit air sudah menyusut jauh hingga beberapa meter dari batas normal.

Badan Pengusahaan (BP) Batam, 26 Februari 2014 memastikan debit air di seluruh waduk kota industri itu masih mencukupi untuk memasok kebutuhan masyarakat meski sudah sekitar dua bulan tidak turun hujan.

BP Batam menyatakan kapasitas (total) dam di Batam mencapai 3.850 liter per detik, kapasitas pengolahan (total) 3.350 liter per detik, sedangkan jumlah abstraksi (air yang tersedot untuk berbagai keperluan) 3.050 liter per detik.

"Jika tidak hujan, debit air masih mampu mensuplai kebutuhan pelanggan PT ATB sampai enam bulan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho.

Pihak PT ATB juga menyatakan, suplai air masih mencukupi hingga enam bulan namun akan terjadi pengurangan pasokan pada jam-jam tertentu.

"Mungkin yang tadinya 24 jam, akan berkurang pasokannya sampai hujan kembali turun. Pengurangan bertahap sesuai dengan cadangan yang masih tersedia," kata Corporate Communication Manager PT ATB, Enrique Moreno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper