Bisnis.com, PEKANBARU—Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau Wisnu Oriza Suharto tetap optimis produksi CPO tahun ini bisa naik hingga 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kenaikan produksi masih mungkin terjadi. Penurunan produksi akhir-akhir ini hanya karena siklus yang terjadi saat musim kemarau," kata Wisnu kepada Bisnis.com, Rabu (12/3/2014).
Pihaknya juga membantah penurunan produksi CPO lebih disebabkan oleh kabut asap.
Menurutnya, penurunan ini hanya dikarenakan musim kemarau kering yang datang lebih awal pada tahun ini.
“Sebenarnya karena musim kemarau kering bukan karena asapnya. Musim kering ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang menuju ke arah Indonesia,” kata Wisnu.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulher mengatakan Produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Provinsi Riau pada 2014 terancam turun hingga 10% akibat bencana kabut asap yang diprediksi masih akan terjadi hingga Oktober tahun ini.
Produksi CPO di Riau tahun lalu mencapai 7 juta ton, sedangkan penurunan diprediksi mencapai 700.000 ton.
Jika kerugian yang ditanggung akibat penurunan produksi ini sekitar Rp1.000 per kilogram, maka nilai pendapatan yang hilang (potential loss) CPO mencapai Rp700 miliar.
