Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tawur Agung Tanpa Pawai Ogoh-ogoh, Ini Alasannya

Penyelenggaraan Upacara Tawur Agung yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada 30 Maret 2014 akan berbeda dengan tahun sebelumnya.nn
Catur Brata dalam ritual Hindu mengandung perintah untuk amati geni, amati karya, amati lelungan, amati lelagunan. /bisnis.com
Catur Brata dalam ritual Hindu mengandung perintah untuk amati geni, amati karya, amati lelungan, amati lelagunan. /bisnis.com

Bisnis.com,JAKARTA - Penyelenggaraan Upacara Tawur Agung yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada 30 Maret 2014 akan berbeda dengan tahun sebelumnya.

Untuk perayaan tahun ini, Tawur Agung tidak akan dilakukan dengan kemeriahan pawai ogoh-ogoh karena berbenturan dengan jadwal kampanye Pemilu.

Hal itu disampaikan Dirjen Bimas Hindu Ida Bagus Yudha Triguna, seusai menemui Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Sebelumnya Tri Guna bersama Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat Nyoman Suwisma, Sekjen Parisada Parwata, bendahara panitia Dharma Santi Nasional Utama dan koordinator panitia Alit Wiratmadja bersilaturahmi dengan Menag.

Kedatangan mereka untuk  meminta kehadiran Menag pada puncak perayaan Dharma Santi Nasional pada  26 April 2014 dan menghadiri Upacara Tawur Agung di Monas. Puncak  perayaan Dharma Santi, seperti juga tahun lalu diselenggarakan di Cilangkap, Jakarta, yang dihadiri juga oleh Presiden Susilo Bambang  Yudhoyono.

Adapun puncak hari raya Nyepi Tahun Saka 1936 jatuh  pada tanggal 31 Maret 2014 yang dirayakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia.

“Ada perbedaan pada Upacara Tawur Agung  2014 ini, yaitu tidak dilaksanakan di pelataran Candi Prambanan  Yogyakarta. Pasalnya, saat itu tengah berlangsung kampanye Pemilu,” terang Tri Guna dalam laman Kemenag, Rabu.

Menurutnya, perbedaan lainnya, perhelatan tawur agung tanpa adanya pawai ogoh-ogoh. Namun demikian, tak akan mengurangi nilai ritual dari upacara  tersebut.  

Menurut koordinator panitia Atit Wiratmadja, Menag menyatakan kesediaannya untuk menghadiri upacara Tawur Agung dan Dharma Santi. Menyinggung pawai ogoh-ogoh yang digelar sehari sebelum hari Raya Nyepi setiap tahun, tahun ini ditiadakan karena pertimbangan bersamaan dengan kampanye Pemilu 2014.

Alit berharap melalui tema Nyepi 1936, Dengan Swadharma Agama Kita Tingkatkan Harmoni Nusantara, umat  Hindu dapat melaksanakan Catur Brata dengan baik.

Catur Brata dalam  ritual Hindu mengandung perintah untuk amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati lelagunan (tidak hura-hura).

Kegiatan ritual itu dimulai pada puncak hari raya Nyepi sejak matahari terbit sampai keesokan harinya matahari terbit kembali (24 jam). “Perintah ini sarat  dengan muatan pesan moral untuk kebaikan umat,” katanya.

Pada pertemuan silaturahim dengan Menteri Agama, sempat  disinggung keinginan umat Hindu agar Universitas Hindu di Bali menjadi  Universtias Hindu Negeri.

Dari sisi kesiapan, Kementerian Agama kini  tengah memprosesnya. Namun semua itu harus dibahas pula dengan seluruh pemangku kepentingan lain, seperti Kementerian PAN dan RB, Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan, dan instansi lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper