Bisnis.com, BALIKPAPAN--Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan tingkat pengangguran pada 2014 bisa mencapai 7,4% sesuai dengan target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim Ichwansyah mengatakan tingkat pengangguran pada 2013 masih 8,42%. Namun, angka itu turun dari posisi pada 2012 yang mencapai 8,67%.
“Karena itu, kami berupaya untuk terus menekan angka pengangguran hingga mencapai 7,2% seperti yang ditargetkan dalam RPJMD,” ujarnya, Jumat (7/3/2014).
Tahun lalu, penurunan angka pengangguran didukung melalui pameran bursa kerja yang digelar empat kali dalam setahun, pelatihan keterampilan kerja serta pembangunan balai latihan kerja (BLK) pada kabupaten atau kota.
Mulai tahun ini, dia akan menggunakan metode yang hampir sama karena berdasarkan data historis dengan menggunakan strategi itu bisa menekan angka pengangguran hingga 1%.
Dia menambahkan melalui pelatihan kerja diharapkan bisa memberi bekal kepada pencari kerja untuk memulai usaha sendiri atau ikut dalam usaha milik orang lain.
Ichwansyah mencontohkan pelatihan kerja yang digelar melalui BLK justru sudah dibidik oleh perusahaan yang memerlukan tenaga kerja terampil tersebut.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menambahkan permasalahan utama para tenaga kerja di provinsi itu karena tidak adanya spesialisasi khusus dalam bidang ketenagakerjaan. Karena itu, tahun ini Kaltim akan memberdayakan BLK untuk menggelar pelatihan kerja yang tepat guna.
“Ini bisa menjadi modal bagi lulusan SMK yang kemudian mencari kerja karena memiliki keahlian khusus dari pelatihan di BLK,” tukasnya.
Selain itu, program transmigrasi bisa menjadi salah satu media untuk membantu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Kaltim. Pertukaran informasi dan keahlian dari transmigran yang didatangkan dari Pulau Jawa bisa bermanfaat bagi pekerja di Kaltim.