Bisnis.com, JAKARTA - European Central Bank (ECB) diprediksi bakal mempertahankan suku bunga acuan menyusul menguatnya output industri, inflasi dan kepercayaan bisnis di kawasan Zona Euro.
Survei Bloomberg memperlihatkan 40 dari 54 ekonom memperkirakan tidak adanya perubahan berarti pada suku bunga acuan. Justru fokus akan berubah apakah ECB akan menjalankan rencananya untuk meningkatkan likuiditas atau memacu kredit.
ECB memiliki ruang terbatas untuk menjauhkan kawasan dengan 18 negara anggota dari ancaman deflasi karena suku bunga acuan hanya seperempat poin diatas nol.
Faktor lainnya, termasuk pelepasan uang tunai terkait dengan krisis pembelian obligasi, juga masih menjadi pertimbangan Gubernur ECB Mario Draghi.
Tetapi, fokus utama Draghi masih tetap yaKNI mendukung pemulihan ekonomi di kawasan yang sempat dilanda resesi melalui peningkatan kapasitas produktifitas dan harga.
“Untuk saat ini, ancaman deflasi belum terlihat nyata. Tetapi saya melihat ECB telah mempertimbangkan hal itu [deflasi] di dalam keranjang prioritasnya,”kata Elwin de Groot, ekonom senior Rabobank di Utrecht, Belanda, Kamis (6/3).
ECB akan mengumumkan keputusan mengenai suku bunga acuan pada 1.45 p.m waktu Frankfurt. Sebelumnya, Draghi sempat mengatakan otoritas ECB membutuhkan data yang lebih akurat terkait kondisi ekonomi di Zona Euro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
