Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi di Kawasan OECD Naik 1,7%

Laju inflasi di kawasan yang tergabung Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mencatat kenaikan tipis yaitu 1,7% pada Januari 2014 dibandingkan dengan bulan sebelumnya 1,6%.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Laju inflasi di kawasan yang tergabung Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mencatat kenaikan tipis yaitu 1,7% pada Januari 2014 dibandingkan dengan bulan sebelumnya 1,6%.

OECD menyebutkan akselerasi inflasi kebanyakan ditopang oleh kenaikan harga energi hingga 2,1% pada Januari tahun ini, sedangkan bulan sebelumnya hanya meningkat 1,7%.

“Harga makanan justru melambat menjadi 1,4%. Jika harga makanan dan energ tidak dimasukkan, maka tingkat inflasi tahunan cukup stabil yaitu 1,6% pada Januari 2014,” ungkap rilis OECD di Paris, Selasa (4/3/2014).

Tingkat inflasi tahunan di Kanada yaitu 1,5% pada Januari tahun ini meningkat dibandingkan inflasi 1,2% pada bulan sebelumnya. Peningkatan laju inflasi yang stabil juga terlihat di Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Italia.  

Amerika Serikat meraih inflasi sebesar 1,6% sedangkan bulan sebelumnya negara Paman Sam tersebut mencatatkan inflasi 1,5%. Prancis dan Italia menunjukkan inflasi yang sama-sama berada pada angka 0,7%.

Berbeda dengan negara maju lainnnya, Inggris mengalami penurunan inflasi dan laju inflasi Jepang dikategorikan melambat. Inflasi di Inggris turun dari 2,0% pada Desember 2013 menjadi 1,9% pada bulan lalu sedangkan Jepang melambat menjadi 1,4% dari 1,6% Desember tahun lalu.

Perlambatan laju inflasi di Jepang cukup berisiko mengantarkan negara Matahari pada periode deflasi yang sempat menerpa Jepang selama 15 tahun. Selain itu, perlambatan tersebut bisa jadi merupakan akibat dari longgarnya konsumsi domestik akibat kenaikan pajak penjualan April tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper