Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Semarang: Ganjar Pranowo Pertimbangkan Giant Sea Wall dan Sabuk Pantai

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih menimbang, apakah memilih membangun giant sea wall ataukah memutuskan memancang konstruksi sabuk pantai.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Bisnis.com, SEMARANG -- Dua konsep solusi peredam air pasang dan rob di Kota Semarang sedang dikaji.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih menimbang, apakah memilih membangun giant sea wall ataukah memutuskan memancang konstruksi sabuk pantai, demikian disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo.

Bangunan penangkal air itu mulai deras diwacanakan sejak pertengahan 2013.

Saat itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menggulirkan keinginan membangun penekan aliran pasang yang menggenangi sebagian wilayah Kota Semarang Utara dan Barat.

Pemprov cukup serius untuk merealisasikan rencana itu, dengan melakukan kajian 2 konsep dan mengundang tim ahli untuk memaparkan model sabuk pantai maupun giant sea wall.

"Harapannya secepat mungkin diputuskan konsepnya, mau yang mana biar 2015 dimulai pembangunannya," tutur Ganjar Pranowo kepada Bisnis, Senin (3/3/2014).

Keputusan mengagendakan pengerjaan pada 2015 menurut Ganjar cukup tepat karena penganggaran bisa diajukan pada tahun ini.

Hanya saja, dari 2 pemaparan kajian, pihaknya belum memutuskan penerapan konsep yang masing-masing bakal menyedot investasi lebih dari Rp5 triliun.

"Kedua konsep sudah dipaparkan dan kami masih kaji sebelum menentukan konsep mana yang dipilih untuk diterapkan," tutur Ganjar.

Pemaparan konsep sabuk pantai telah disampaikan ikatan alumni teknik sipil (Ikateksi) Universitas Diponegoro Semarang dengan mengunggulkan bangunan yang ramah lingkungan.

Pada tataran penganggaran, konsep sabuk pantai bakal membebani anggaran pendapatan belanja daerah untuk studi awal.

Sementara model bangunan giant sea wall dipaparkan investor asal China dengan pembiayaan penuh oleh pihak swasta itu dengan estimasi Rp5 triliun.

Pemprov mengakui kedua konsep berteknologi moderen itu tetap memiliki keunggulan juga kelemahan.

"Kajian harus dilakukan untuk memutuskan konsep mana yang berisiko paling minim terhadap alam dan cuaca," kata Ganjar.

Nelwan dari Tim Ikateksi Undip mengatakan konsep sabuk pantai dirancang untuk dibangun di teluk Semarang yang membentang dari Kali Bodri di Kabupaten-Kota Semarang hingga Kali Wulan di Kabupaten Demak dengan panjang 40,64 km garis pantai 82,45 km.

Sabuk pantai itu memungkinkan untuk dibangun sepanjang 71,523 km dengan perkiraan biaya mencapai Rp7,152 triliun.

"Penyebab utama banjir dan rob adalah penurunan tanah, jalur sabuk pantai sebagai jalan tol atau non-tol merupakan solusi penyebab rob," ujar Nelwan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper