Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rel Ganda Utara Jawa Terhambat di Tiga Titik

Pembangunan jalur rel ganda utara Jawa terhambat pembebasan tanah di tiga titik sehingga berpotensi memundurkan target operasional.

Bisnis.com, SURABAYA--Pembangunan jalur rel ganda utara Jawa terhambat pembebasan tanah di tiga titik sehingga berpotensi memundurkan target operasional.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menguraikan ada tiga titik yang terganjal pembebasan lahan.

Dari ketiganya, satu ruas menjelang Semarang, satu ruas di dekat Sungai Brantas Bojonegoro dan satu ruas di Tandes.

"Yang di Semarang tinggal melakukan pembayaran ganti rugi rumah yang menempati tanah negara," jelasnya di sela-sela meninjau Terminal Teluk Lamong, Jumat (28/2/2014).

Menurutnya, ruas Bojonegoro dan Tandes Surabaya yang sedang diusahakan diselesaikan. Meski demikian, kedua titik itu ditargetkan bisa bebas dalam waktu dekat.

"Terpaksanya bila di Tandes pembebasan lahan pengganti jalan belum dapat, jalur bisa diuji coba April sampai Kandangan [Stasiun sebelum Pasar Turi di Kecamatan Tandes]," tambahnya.

Sedianya rel ganda bagian utara operasional April mendatang dari Jakarta hingga Pasar Turi Surabaya. Sedangkan, Stasiun Kandangan, Surabaya terletak sebelum Stasiun Pasar Turi dari arah Jakarta.

Adapun untuk rel ganda jalur selatan, lanjut dia, pembangunannya terus berjalan. Ruas Cirebon-Purwokerto sedang dalam pengerjaan dan ditarget selesai 2014.

Sedangkan jalur Purwokerto-Kutoarjo yang melewati tiga terowongan akan lebih sulit sehingga diprediksi kelar 2016 dengan melibatkan Jepang. Demikian pula halnya Solo-Madiun-Surabaya sedang pembicaraan kerja sama dengan China.

"Pendaan kombinasi, APBN, sukuk dan pinjaman dari China yang sekarang sedang dibicarakan. Jepang sudah signing dan mau masuk pekerjaan ke konstruksi,"  urainya.

Saat ditanya nilai dari masing-masing pinjaman, Bambang mengaku tidak hafal angka pastinya. Meski demikian, ia memastikan prosesnya berjalan lancar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper