Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekolah & Perguruan Tinggi Jadi Sasaran Serangan Militer

Sekolah & Perguruan Tinggi Jadi Sasaran Serangan Militer
Militer Mesir Saat Menjaga Demonstrasi/Ilustrasi
Militer Mesir Saat Menjaga Demonstrasi/Ilustrasi

Bisnis.com, WASHINGTON - Sebuah lembaga penelitian merilis temuan bahwa operasi militer telah meningkat secara signifikan di sekolah dan perguruan tinggi.

Global Coalition to Protect Education from Attack (GCPEA) yang melakukan penelitian selama 2009-2013 di 70 negara mengungkapkan, tindakan brutal yang saat ini terjadi pada proses belajar-mengajar sudah jauh lebih menyebar dibandingkan dengan yang pernah dilaporkan.

Selama periode penelitian, tercatat ada 9.600 sekolah rusak atau hancur karena serangan udara, rudal, pembakaran, dirusak dan diduduki oleh tentara atau kelompok gerilyawan.

Institusi pendidikan di Pakistan paling banyak mendapat serangan, sekitar 800 sekolah diserang dalam rentang 2009-2012 saja dan banyak dari sekolah itu diledakkan.

Direktur GCPEA Diya Nijhowne memaparkan banyak dari siswa dan staf pengajar tidak pernah terlibat dalam konflik namun secara terus-menerus diincar oleh pihak yang bertikai.

"Banyak warga sivitas akademik dibom, dibakar, ditembak, diancam atau dianiaya karena masuk kelas atau mengajar di sekolah atau perguruan tinggi. Banyak sekolah dan kampus diserang dengan membabi buta karena mereka adalah target yang mudah, sekaligus memotong kekuasaan pemerintah. Sebuah taktik pertempuran," ujar Nijhowne saat peluncuran laporan, Kamis (27/2/2014).

Laporan itu juga memaparkan bahwa kekerasan terjadi secara berulang-ulang, khususnya di enam negara, yaitu Afghanistan, Kolombia, Pakistan, Somalia, Sudan dan Syria dengan total catatan sedikitnya 1.000 serangan atau aksi militer selama tiga tahun sejak 2009.

Juga ditemukan minimal 500 serangan yang terdokumentasi di Pantai Gading, Kongo, Iraq, Israel dan Palestina, Libya, Meksiko dan Yaman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper