Bisnis.com, BEIJING — AS memperingatkan China dan Jepang agar menjaga kawasan Laut China Selatan dari ketegangan untuk menghindarkan munculnya konsekuensi yang tidak diinginkan.
“Insiden yang tidak disengaja bisa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan,” kata Dubes AS untuk China Gary Locke, seperti dikutip Reuters, Kamis (27/2/2014).
China dan Jepang, dua raksasa ekonomi Asia, saling melempar ancaman setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengunjungi Kuil Yasukuni 26 Desember 2013, yang dianggap China sebagai simbol kesombongan militeristik karena menghormati pemimpin perang yang menyebabkan jutaan orang tewas.
Locke mengatakan pentingnya kedua belah pihak untuk tidak meningkatkan tensi ketegangan dan fokus pada diplomasi, sekaligus menekankan bahwa AS tidak akan berpihak pada kerumitan teritorial di kawasan itu.
Sebelumnya, China secara metaforis memulai perang kata-kata melawan Jepang. “Tentara kami sebagai pelindung kedaulatan negara tidak akan pernah mengijinkan terulangnya tragedi sejarah,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China.
Sementara itu, China dan AS telah memiliki sejumlah ketidaksepakatan diplomatik mengenai kawasan itu, termasuk kemarahan China ketika AS mendukung kemerdekaan Taiwan, yang diklaim China sebagai provinsi di bawah komando Beijing.