Bisnis.com, DUBAI—Iran memberi penawaran insentif kepada mitra asing untuk menemukan serta memompa lebih banyak minyak mentah dan gas. Iran juga akan membayar beberapa biaya dari barel yang dihasilkan. Hal ini dilakukan sebagai usaha meningkatkan pendapatan negara setelah sanksi internasional dicabut.
Menurut beberapa pejabat kementerian minyak di Teheran, kontrak baru yang sedang dikembangkan oleh Iran akan menawarkan bayaran yang lebih tinggi untuk eksplorasi dan proyek produksi yang lebih berisiko.
“Kami telah menganalisis semua kontrak yang berlaku di pasar saat ini, semua model yang tersedia menguntungkan, dan ini adalah apa yang kita harapkan,” kata Mehdi Hosseini, penasihat energi pemerintah dalam konferensi di Teheran pada Minggu (23/2/2014).
Eksekutif lokal dan internasional menghadiri pertemuan selama 2 hari untuk membahas regulasi yang akan mengatur produksi minyak dan gas jika pembatasan Barat atas ekspor energi Iran akan dihapus. Panitia merevisi model kontrak republik islam itu dengan sebutan “Iran Petroleum Contract”.
Iran yang merupakan anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (Opec), sedang mambahas batas-batas atas program nulirnya yang akan ditukar dengan penghapusan sanksi Barat pada industri keuangan dan energi.
OAO Gazprom perusahaan asal Rusia, China National Petroleum Corp. dan Petroliam Nasional Bhd. atau Petronas perusahaan asal Malaysia berada di antara lusinan perusahaan asing yang bersedia menjadi penyelenggara.