Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran BPJS Dibelokkan Untuk Dana Politik 2014?

Bisnis.com, JAKARTA - LSM Fitra mencurigai sebagian anggaran untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dimanfaatkan demi kepentingan politik 2014.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA  -Anggaran BPJS dicurigai tak seluruhnya digunakan untuk hal semestinya.

Lembaga swadaya masyarakat Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Fitra, mencurigai sebagian anggaran untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dimanfaatkan demi kepentingan politik 2014.

"Aset PT Askes dan PT Jamsostek untuk BPJS sebanyak Rp19,9 triliun, tapi yang dicairkan untuk BPJS yang berlaku mulai 1 Januari 2014, baru sebesar Rp1,6 triliun," kata Direktur Investigasi dan Advokasi LSM Fitra, Uchok "Sky" Khadafy, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Menurut Uchok, baru dicairkannya Rp1,6 triliun untuk BPJS patut dicurigai adanya pemanfaatan demi kepentingan politik 2014.

Pencairan dana BPJS, kata dia, adalah kewenangan Kementerian Keuangan, sehingga perlu diusulkan melakukan reformasi Kementerian Keuangan agar lebih transparan.

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie, mengatakan data penduduk miskin di Indonesia berbeda-beda di setiap kementerian dan lembaga pemerintah.

Ia mencontohkan, data penerima beras untuk rakyat miskin atau Raskin sebanyak 17,5 juta jiwa, penerima bantuan langsung sementara masyarakat, BLSM, sebanyak 15,5 juta jiwa, anggota Jamkesmas 86,4 juta jiwa, sedangkan data Badan Pusat Statitik 102 juta jiwa, serta data Bank Dunia sekitar 100-an juta jiwa.

"Data penduduk miskin yang tidak jelas ini, bisa memberikan peluang penyimpangan alokasi anggaran," kata Dolfie.

Dolfie menjelaskan sisa lebih APBN 2013 ada sekitar Rp70 triliun. Jika dari anggaran tersebut, sekitar Rp10 triliun digunakan untuk BPJS Kesehatan yang berlaku mulai 1 Januari 2014, dia optimistis BPJS akan berjalan baik.

Menurut dia, pelaksanaan BPJS saat ini masih buruk dan masih banyak penduduk miskin yang belum terakomodasi sebagai peserta BPJS. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper