Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat tengah mempertimbangkan memberi tekanan lebih keras terhadap Suriah karena konflik domestik yang tak kunjung usai.
Pertimbangan itu berdasar pada keamanan kawasan yang makin lama makin rentan dan permintaan sekutu AS, Yordania, yang belakangan terdampak konflik di internal pemerintahan Bashar al-Assad.
"Akan ada langkah taktis dalam waktu dekat untuk memberi tekanan terhadap rejim Assad dan demi berlangsungnya kembali pembicaraan damai," tutur Presiden AS Barrack Obama seperti dikutip Reuters, Sabtu (15/2/2014).
Meski terkesan paradoks, aksi AS yang diyakini bersifat militeristik disebut Obama sebagai 'langkah humanitarian', atau aksi kemanusiaan.
Obama sendiri tidak mengatakan secara eksplisit langkah apa yang akan dilakukan pemerintahnya, tetapi salah satu tokoh Partai Demokrat John Kerry mengatakan tindakan AS itu bakal keras.
Yordania sendiri saat ini sedang dikepung oleh 600.000 orang pengungsi asal Suriah yang kehilangan rumah mereka akibat konflik berkepanjangan antara kelompok pro dan anti-Assad.
Di sisi lain, AS telah sepakat untuk memperbarui perjanjian bantuan untuk lima tahun ke depan dengan Yordania senilai US$600 juta/tahun dalam rangka penguatan perbatasan negara sekutunya itu.