Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat atau mendampingi Pemda Kabupaten Blitar, Kediri, dan Malang menangani erupsi Gunung Kelud.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat, mengatakan Kepala BNPB Syamsul Maarif telah melaporkan penanganan erupsi Gunung Kelud secara langsung dari lokasi pengungsian sementara di Desa Kepung, Kediri, kepada presiden pada Jumat pagi pukul 06.05 WIB.
Menurut dia, presiden memberikan beberapa arahan agar Kepala BNPB menangani langsung dampak erupsi Gunung Kelud dengan memperkuat Pemda Kabupaten Blitar, Kediri, dan Malang.
Presiden memerintahkan BNPB agar memenuhi semua kebutuhan pengungsi. Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menurut Sutopo, juga telah diperintahkan merapat atau mendekat ke daerah pengungsian untuk memberikan bantuan.
Selain itu, dia mengatakan presiden memerintahkan Kepala BNPB untuk memastikan kepada PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kegempaan) terkait aktivitas letusan Gunung Kelud, memastikan apakah akan ada letusan berikutnya.
Menurut Sutopo, erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur ini masih berlangsung meski terjadi penurunan. Tremor-tremor masih berlangsung.
PVMBG memperkirakan kemungkinan tidak akan terjadi erupsi besar lagi seperti erupsi yang terjadi pada Kamis (13/2/2014), pukul 23.30 WIB. Erupsi pertama pukul 22.50 WIB kemudian disusul erupsi besar pada pukul 23.30 WIB.
Jumlah daerah terdampak Gunung Kelud pada radius 10 km, 35 desa, sembilan kecamatan, tiga kabupaten yakni Blitar, Kediri, Malang.
Jumlah penduduk terpapar 201.228 jiwa atau 58.341 Kepala Keluarga dengan rincian di Blitar 96.843 jiwa atau 28.003 KK, di Kediri 58.842 jiwa atau 17.134 KK, dan Malang 45.543 jiwa atau 13.204 KK.