Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: Dana Panas Kembali Memanaskan Bursa, Ekspor CPO Bisa Tembus US$24 Miliar

Isu sejumlah daerah yang menyambut positif pelarangan ekspor mineral mentah menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (16/1/2014) selain dilema arus dana asing jangka pendek yang masuk lagi ke pasar saham Indonesia dan masih lemahnya fundamental ekonomi Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA— Isu sejumlah daerah yang menyambut positif pelarangan ekspor mineral mentah menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (16/1/2014), selain dilema arus dana asing jangka pendek yang masuk lagi ke pasar saham Indonesia dan  masih lemahnya fundamental ekonomi Indonesia.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:

Daerah Setuju Pengolah
Dua provinsi, Sulawesi Tengah dan Jawa Timur, menyambut baik keputusan pelarangan ekspor mineral mentah. Sulawesi Tengah meminta perusahaan untuk mematuhi aturan itu, sementara Jawa Timur membuka diri untuk pembukaan unit pengolah mineral mentah (KOMPAS).

Dana Panas Kembali Memanaskan Bursa
Efek Januari melanda Bursa Efek Indonesia. Arus dana asing jangka pendek atau dana panas masuk lagi ke pasar saham Indonesia. Dalam dua hari terakhir saja, total net buy asing mencapai Rp3,01 triliun. Akibatnya IHSG melejit hingga ke level 4.441,59 (KONTAN).

Ekspor CPO Bisa Tembus US$24 Miliar
Kalangan pelaku usaha meyakini prospek industri kelapa sawit nasional tahun ini cukup menjanjikan. Harga minyak sawit mentah dan produk turunannya di pasar internasional diprediksi mampu menembus US$1.100 per ton. Hal itu berpotensi mendongkrak ekspor CPO hingga ke level US$24,2 miliar (INVESTOR DAILY).   

Fundamental Ekonomi Indonesia Lemah
Menkeu Chatib Basri mengakui bahwa saat ini fundamental ekonomi Indonesia terbilang lemah. Kondisi itu terjadi karena memiliki kendala pada sisi suplai. Sehingga, defisit transaksi berjalan masih menjadi salah satu masalah utama. Terlebih lagi target pertumbuhan masih terbilang tinggi (NERACA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper