Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Beras Jateng Surplus, Serapan 2014 Ditargetkan 780.000 ton

Perum Bulog Divre Jawa Tengah menargetkan serapan beras di wilayah itu sebesar 780.000 ton pada tahun ini, meningkat 69.449 ton dibandingkan dengan pencapaian 2013 sebanyak 710.551 ton.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Perum Bulog Divre Jawa Tengah menargetkan serapan beras di wilayah itu sebesar 780.000 ton pada tahun ini, meningkat 69.449 ton dibandingkan dengan pencapaian 2013 sebanyak 710.551 ton.

Selain menaikkan target penyerapan, Kepala Bulog Divre Jateng Witono juga memastikan stok beras di wilayah itu surplus untuk kebutuhan 9 bulan ke depan.

Witono optimistis target serapan beras itu bakal terpenuhi melihat realisasi serapan tahun lalu yang masih menyisakan 346.452 ton di sejumlah sub divre wilayah Jateng.

"Stok melimpah, pada 2013, dan sudah distribusikan raskin 15 kali saja masih sisa 346.000 ton dan itu cukup sampai September nanti," ujarnya, Jumat (10/1/2014).

Pada penyaluran 2013, Bulog Jateng juga mendistribusikan ke wilayah lain sesuai dengan program move in national (movnas), di antaranya ke Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, juga Kalimantan Barat dengan total mencapai 39.000 ton.

Tahun ini, Bulog Jateng siap menerima rujukan pusat dalam program yang sama untuk penyaluran luar daerah dan pulau. Apalagi, Witono yakin pencapaian tahun ini diperkirakan lebih tinggi dari tahun lalu.

Menurut Witono, surplus penyediaan beras di Jateng akan didukung oleh upaya optimalisasi serapan gabah dari tingkat petani.

Langkah itu, katanya, dilakukan untuk mendorong penguatan harga gabah kering petani diatas Rp3.300 per kg sekaligus mengupayakan rendemen 63,50%.

Berdasarkan data BPS Jateng, harga gabah di tingkat petani dan penggilingan terbagi dalam dua jenis, gabah kering giling tingkat petani Rp4.400-Rp5.100 per kg sedangkan gabah kering panen Rp3.600-Rp4.800 per kg. 

Produksi gabah di Jateng itu tersebar di beberapa wilayah seperti Kabupaten Purworejo, Semarang, Tegal, Grobogan dan Kebumen. (Ana Noviani)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper