Bisnis.com, SEMARANG-Perum Bulog Divre Jawa Tengah berupaya mengoptimalkan penyerapan gabah untuk mendukung penyerapan beras yang telah surplus hingga 9 bulan ke depan.
Kepala Bulog Divre Jateng Witono menyatakan langkah itu dilakukan untuk mendorong penguatan harga gabah kering petani di atas Rp3.300 per kg sekaligus mengupayakan rendemen 63,50%.
”Beras jelas sudah surplus, Bulog akan fokus ke gabah di tingkat petani, apalagi produksi di Jateng juga bagus,” ujarnya, Jumat (10/1/2013).
Berdasarkan data BPS Jateng, harga gabah di tingkat petani dan penggilingan terbagi dalam dua jenis, gabah kering giling tingkat petani Rp4.400-Rp5.100 per kg sedangkan gabah kering panen Rp3.600-Rp4.800 per kg.
Produksi gabah di Jateng itu tersebar di beberapa wilayah seperti Kabupaten Purworejo, Semarang, Tegal, Grobogan dan Kebumen.
Kepala Humas Bulog Jateng Siti Retno Farida menambahkan kapasitas gudang di bawah Divre Jateng hanya mencapai 443.000 ton per tahun sehingga dengan produksi melimpah, perlu distribusi cepat ke masyarakat.
Subdivre Pati menurutnya merupakan lumbung utama pemasok bahan pangan dengan penyerapan paling tinggi nasional mencapai 165.000 ton setahun. Wilayah pemasuk besar lain meliputi subdivre Semarang dan Surakarta.