Bisnis.com, JAKARTA- Polri temukan rumusan kegiatan teror dari penyergapan teroris di rumah kontrakan Jalan KH Dewantoro, gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah, Ciputat, Tanggerang Selatan. Anehnya strategi teror itu ditorehkan diatas kertas koran.
"Ini sobekan koran edisi 30 Juli 2013. Tertera berbagai misi yang ditulis tangan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar pada gelar barang bukti teroris Ciputat di Mabes Polri, Jumat (3/1/2014).
Boy mengatakan, dalam kertas koran tersebut berisikan rencana atau kegiatan para terduga teroris merekrut dan mencari senjata.
"Ada tulisan, masuk polsek musnahkan musuh. Polisi Syariah harus yakin. Kemudian juga ditemukan catatan wihara yang diduga sebagai sasaran aksi teror ," terangnya.
Pada penyergapan itu, Polri juga menemukan bom rakitan dari berbagai jenis. Menurut Boy, bom-bom tersebut diduga akan digunakan komplotan teroris untuk melancarkan aksinya. Bahkan salah satu bom telah digunakan seorang terduga teroris untuk menghadang Datasemen Khusus (Densus) 88 di malam penyergapan tersebut.
"Yang ini sudah digunakan mereka, makanya sudah hitam (gosong). Dengan barang-barang ini sudah tidak terbantahkan lagi mereka (teroris)," kata dia.
Selain Bom, pihak kepolisian juga menemukan lima golok, enam senjata api yang terdiri atas lima pistol rakitan serta satu revolver kaliber 38 milimeter.
"Pistol revolver ini diduga kuat milik anggota kepolisian, namun nomor serinya telah di-ampelas, jadi tidak bisa diteliti lebih lanjut," kata dia.
Boy juga membeberkan barang temuan lainnya, uang sebesar Rp235 juta. Uang tersebut diduga merupakan hasil perampokan terduga teroris pada Bank BRI di Panongan, Banten.
"Selain itu ini juga ditemukan enam buah sepeda motor. Sepeda motor ini diantaranya juga merupakan barang rampokan," katanya.
Seperti diketahui, kemarin Selasa (31/12/2013) Densus 88 menggrebek Kelompok teroris di Jalan KH Dewantoro, Gang H Hasan, RT 002 RW 07, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Aksi baku tembak tak terelakkan, terjadi mulai pukul 19.30, Selasa (31/12/2013) hingga Rabu (1/1/2014) sekitar pukul 05.30 WIB. Polisi mengepung persembunyian kelompok teroris di sebuah rumah kontrakan. Setelah melalui pertempuran sengit sepanjang malam, enam orang teroris akhirnya berhasil dilumpuhkan.