Bisnis.com, JAKARTA--Pencarian terhadap Kapal Motor (KM) Tanadoang 4 milik Dinas Kelautan dan Perikanan Selayar yang mengangkut 12 penumpang belum membuahkan hasil hingga hari ketujuh.
KM Tanadoang 4 yang semula berlayar dari Dusun Tadu, Pulau Kalaotoa menuju Herlang Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan pada Senin (23/12). Namun, kapal bocor akibat terpaan ombak ganas dan terbawa arus.
Hingga Minggu (29/12) malam, atau hari ketujuh pencarian, belum didapat kabar nasib kapal beserta ke-12 penumpang.
Kepala Polres Selayar AKBP M. Hidayat menginformasikan kepada Bisnis.com bahwa upaya pencarian juga terhambat kondisi laut yang masih tidak bersahabat.
"Pihak Syahbandar Selayar mengatakan jika tim akan melakukan penyisiran harus mempertimbangkan cuaca," katanya lewat pesan singkat, Minggu (29/12) malam.
Berdasarkan BMKG, tinggi gelombang di perairan tersebut hingga 1 januari 2014 antara 2-3 meter. Sehingga, tim disarankan melakukan pencarian mulai 3 Januari.
Kapal Tanadoang 4 kapasitas 10 GT itu berangkat dari Pulau Kalaotoa Senin siang. Sekitar 1 jam perjalanan, atau pukul 16.30 Wita, kapal mengalami gangguan mesin akibat cuaca buruk sehingga mesin kapal mati.
Nakhoda meninggalkan kapal tersebut bersama satu orang anak buah kapal (ABK) menaiki sampan atau sekoci untuk mencari pertolongan. Menurut Hidayat, mereka mendayung selama 3 jam ke daratan untuk minta bantuan.
Sekitar pukul 21.00 Wita, dengan kapal jenis jolloro dilakukan pencarian bersama nahkoda dan ABK. Karena sudah malam, kapal pencarian dihentikan dan kapal jolloro kembali ke daratan.
Kapal kemungkinan di perairan Sulawesi Tenggara, daerah Bau-bau, Wakatobi, atau Batu Atas. "Satuan Polisi Air Polres Wakatobi Iptu Arifuddin sudah kordinasi dengan pihak terkait dan menyebarluaskan informasi ke masyarakat," katanya.
Tim juga melakukan koordinasi dengan warga yang mengetahui ada kapal terdampar di pulau-pulau kecil Kabupaten Ngada. Namun, kapal yang terdampar tersebut ternyata berasal dari Bima.
"SAR Wakatobi telah melakukan penyisiran sejak hari Jumat, 27 Desember dan hingga saat ini belum menemukan korban," kata Hidayat.
Kondisi buruk perairan di selatan pulau Sulawesi juga telah menyebabkan beberapa kecelakaan dalam sepekan terakhir. Kapal KLM Karya Jaya bocor pada Rabu (25/12) mengakibatkan dua orang meninggal dan sembilan luka.
Dua hari sebelumnya kapal KM Putra Tunggal yang membawa bahan bangunan milik warga bocor dan terapung di laut selama 24 jam. Meski tidak ada korban meninggal, namun 200 zak semen, ratusan asbes dan kayu dibuang ke laut.
Insiden kapal bocor juga terjadi pada Minggu (22/12) di perairan Batu Karapu, Selayar. Kapal KM Cinta Damai 02 yang membawa muatan 17 ton, termasuk 8 ton raskin, rusak akibat cuaca ekstrem.
7 Hari Pencarian, 12 Penumpang Kapal DKP Selayar Belum Ditemukan
Pencarian terhadap Kapal Motor (KM) Tanadoang 4 milik Dinas Kelautan dan Perikanan Selayar yang mengangkut 12 penumpang belum membuahkan hasil hingga hari ketujuh.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Taufikul Basari
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu