Bisnis.com, LONDON - Pound sterling menguat atas dolar minggu ini dan merupakan kenaikan tertinggi dalam 2 bulan terakhir.
Penguatan itu didasari oleh kepercayaan atas pemulihan ekonomi Inggris yang didorong dari kebangkitan pasar perumahan dan menurunnya jumlah pengangguran.
Pound menguat terhadap semua mata uang kecuali dua dari 16 mata uang utama, sehingga sejumlah ekonom berpendapat bahwa harga rumah di Inggris akan meningkat bulan ini dan pengajuan kredit akan naik pada bulan November 2014.
Obligasi pemerintah Inggris jatuh sehingga mendorong kenaikan yield 10 tahun di atas 3% untuk pertama kalinya sejak September.
Oleh karena itu, Departemen Keuangan Inggris akan mempertimbangkan untuk mempermudah mekanisme pemberian pinjaman dari bank-bank baru dan penyedia pembiayaan alternatif kepada perusahaan skala kecil.
“Kita dapat memahami posisi jangka panjang atas sterling,” ujar Peter Rosenstreich , Kepala Analis Valuta Asing Swissquote Bank SA Zurich.
Hal tersebut menurutnya, mengacu pada nilai aset di Inggris akan naik dan pertumbuhan ekonomi Inggris akan lebih cepat dari prediksi pemerintah.
Pound menguat 1% minggu ini menjadi 1,6495 per US$ kemarin waktu London, kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak periode 18 Oktober.
Sterling naik 0,3% menjadi 83,46 pence [sen Inggris] per Euro setelah menguat ke 82,53 pence pada 2 Desember 2013.