Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengungkapkan nilai penghematan dana operasional haji cukup signifikan. Totalnya mencapai Rp. 265,4 miliar dari seluruh dana haji yang dibutuhkan.
“Efisiensi itu meningkat cukup besar dibandingkan dana pelayanan haji tahun lalu,” kata Anggito Abimanyu dalam Evaluasi Media Center Haji (MCH) 1434H/2013M di Jakarta sebagaimana dimuat laman Kemenag, Jumat (27/12/2013).
Dia menjelaskan pada musim haji 2012 terjadi efisiensi sekitar Rp68 miliar. Sedangkan pada pelayanan haji 2011 mengalami penghematan Rp62,4 miliar.
Menurutnya, penghematan yang meningkat pada pelayanan haji 2013 didorong berbagai faktor antara lain harga sewa pemondokan di Makkah, kendaraan operasional dan nilai tukar rupiah.
“Pemerintah berhasil melakukan lobi yang intensif pada sejumlah pengelola pemondokan di Makkah. Hingga ada efisiensi sewa,” ujar mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan itu.
Anggito menyebutkan penghematan itu terjadi pada inderect cost dan direct cost masing-masing senilai Rp254,6 miliar dan US$1.124. Untuk kategori inderect cost, lanjutnya, dibagi menjadi dua anggaran yaitu inderect cost sebesar Rp58,4 miliar dan safeguarding Rp196,2 miliar.
“Direct cost itu terbagi dalam tiket, pemondokan, hotel di Madinah, dan living cost,” tuturnya.
Dia mamastikan penghematan biaya haji tidak menurunkan kualitas pelayanan. "Jamaah tetap mendapatkan pelayanan yang optimal dari petugas haji."