Bisnis.com, SURABAYA - PT Maspion berencana melakukan relokasi Industri ke luar Surabaya dan Sidoajo guna menghindari biaya buruh dan mencari daerah yang kompetitif.
Presiden Direktur Grup Maspion Alim Markus menguraikan sedang mencari lahan di Ngawi atau Madiun sedikitnya 20 hektare.
"Rencana dimana ada tol maka saya akan buka. Mengapa? Karena UMK-nya lebih murah, paling investasi perlu Rp100 miliar sampai Rp200 miliar," jelasnya di Surabaya, Senin (9/12/2013).
Ditanya soal kendala lahan, Alim menuturkan sedang mencari lokasi yang ideal. Bahkan, ia mempersilakan siapa yang memiliki lahan segera menawarkan agar rencana relokasi segera direalisasi.
Upah minimum Kota Surabaya pada 2014 Rp2,2 juta dan Sidoarjo Rp2,19 juta. Sedangkan upah minimum di Madiun Rp1,04 juta dan Ngawi Rp1,04 juta.
Alim yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jatim menilai upah minimum Kota Surabaya seharusnya Rp1,9 juta. Usulan itu sudah disampaikan sebelum ketetapan upah ditandatangani Gubernur Jatim, Rabu (20/11).
Keberatan terhadap keputusan soal upah, Alim menegaskan Asosiasi sedang menyiapkan gugatan perdata. Inti gugatan yakni rumusan penetapan upah dinilai tidak memiliki dasar hukum.
"SK Gubernur tidak ada dasar hukumnya, Jakarta saja 10% naiknya sudah mengitung inflasi. Jawa Timur 20%, itu rumusannya yang digugat," tegasnya.
Soal kapan gugatan itu dilayangkan ke pengadilan, Alim menegaskan akan dilakukan Desember ini.
Dampak UMK, Maspion Akan Relokasi Industri ke Madiun
PT Maspion berencana melakukan relokasi Industri ke luar Surabaya dan Sidoajo guna menghindari biaya buruh dan mencari daerah yang kompetitif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
36 menit yang lalu
Politisi PDIP Minta Galeri Nasional Buka Pameran Lukisan Yos Suprapto
52 menit yang lalu
Peneliti BRIN: Partai Politik Tak Serius Sukseskan Pilkada dan Pemilu
1 jam yang lalu