Bisnis.com, JAKARTA—Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra bersumpah tak akan mundur, namun akan melakukan apa saja untuk mengembalikan perdamaian kepada rakyatnya.
Pernyataan itu dikeluarkannya setelah aksi prtotes berlanjut sehingga menyebabkan empat orang tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka.
Sementara itu, para pemimpin aksi protes menekankan mereka tidak akan bernegosiasi dan berjanji akan mengepung markas besar kepolisian Bangkok. Markas tersebut disebut sebagai salah satu representasi pemerintahan Yingluck sekaligus sebagai tempat kegiatan demonstrasi yang sudah berlangsung 10 hari.
Pemimpian oposisi Suthep Thaugsuban telah menjatuhkan ultimatum kepada Yingluck untuk menyerahkan kekuasaannya kepada rakyat pada hari ini, Selasa (3/12/2013). Kelompok oposisi yang tergabung dalam Gerakan Sipil untuk Demokrasi (CMD) berupaya menjatuhkan pemerintahan dan menggantinya dengan sebuah dewan rakyat yang diisi oleh orang-orang yang tidak dipilih dan raja sebagai kepala negara.
CMD meyakini pemerintahan Yingluck merupakan pemerintahan boneka dari saudara laki-lakinya, Thaksin Shinawatra. Thaksin pernah menjadi perdana menteri dan terguling pada 2006 dalam satu kudeta militer. Sekarang dia tinggal di tempat pengasingan di Dubai dan London.
Yingluck berkeras bahwa dirinya tidak akan mundur dan juga tidak akan menyelenggarakan pemilu dipercepat sebagaimana dituntut oleh kelompok oposisi.
"Saya tidak akan mundur dan tidak akan membubarkan parlemen jika solusi itu yang dituntut pelaku aksi protes,” ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (3/12/2013). Dia menambahkan bahwa kalau dirinya mampu membawa kedamaian kepada rakyat Thailand maka hal itu sangat membanggakan.
