Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Warga Sumut Berobat ke Malaysia, Kenapa?

Ribuan warga Sumatra Utara tercatat berobat ke Malaysia setiap tahun diduga akibat kualitas dokter di dalam negeri jauh tertinggal dibandingkan dengan di Malaysia.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN--Ratusan ribu warga Sumatra Utara tercatat berobat ke Malaysia setiap tahun diduga akibat kualitas dokter di dalam negeri jauh tertinggal dibandingkan dengan di Malaysia.

Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengharapkan dokter maupun rumah sakit di Sumut terus meningkatkan kemampuan dan layanan agar jumlah pasien yang berobat ke luar negeri tidak terus bertambah.

Hal tersebut dikatakan Gatot saat membuka Workshop on Highly Advanced Medical Technology of Korea, di Hotel JW Marriott Medan.

Workshop kerjasama Korea Health Industry Deevelopment Institute(KHIDI), Dinas Kesehatan Sumut dan Kementerian Kesehatan diikuti 300 dokter Indonesia dan 30 dokter asal Korea.

Dalam kesempatan itu, Gatot mengharapkan kalangan medis dapat meningkatkan pelayanan untuk kembali merebut kepercayaan masyarakat.

“Berdasarkan data dari Pemerintah Malaysia, jumlah warga Sumut yang berobat ke Pulau Pinang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saya berharap ini menjadi motivasi bagi para dokter  dan paramedis  maupun pemilik rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan dan layanan,” ujarnya,  Sabtu (30/11/2013).

Keterangan pihak kerjaan Malaysia yang belum lama ini mengadakan Pulau Pinang Fair di Sumut, menyebutkan bahwa jumlah warga Sumut yang berobat ke Pulau Pinang paling sedikit 300.000 orang.

Gatot mengungkapkan besarnya modal yang mengalir keluar negeri setidaknya dapat memotivasi industri kesehatan di Sumut untuk melakukan perubahan. Terlebih lagi, pada 2015 akan berlaku perdagangan bebas Asean yang menuntut peningkatan daya saing.

Selanjutnya, Gatot berharap workshop yang dilaksanakan dapat menjadi media efektif bagi proses bertukar imu dan pengalaman bagi kalangan medis Sumut dan Korea.

“Forum hari ini, media tukar informasi yang efektif dan dapat meningkatkan persahabatan dan hubungan yang berorientasi masa depan diantara Sumut-Korea,” kata dia.

Direktur Umum Korea Health Industry Development Institution Kim Sang Ryang mengatakan forum itu penting bagi Indonesia-Korea untuk saling berbagi pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi medis mutakhir, sistem rumah sakit terpadu dan membangun jejaring.

KHIDI merupakan organisasi publik yang terdiri dari sejumlah tenaga ahli untuk mempromosikan dan mengembangkan industri kesehatan di Korea

Selain menggelar workshop, KHIDI juga melakukan kegiatan amal korea dan indonesia yang melibatkan 38 dokter spesialis dalam pengobatan gratis bagi warga masyarakat yang berlangsung di Pangkalan Lantamal Belawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper