Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Ekonomi Asean 2015: Indonesia Jangan Pesimistis Dulu

Krisis kepercayaan diri dinilai sebagai salah satu faktor penghambat krusial bagi kesiapan perusahaan Indonesia dalam memasuki dan bersaing dengan negara lain di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

 

Bisnis.com, JAKARTA - Krisis kepercayaan diri dinilai sebagai salah satu faktor penghambat krusial bagi kesiapan perusahaan Indonesia dalam memasuki dan bersaing dengan negara lain di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Nazir Razak, Co-Chairman Asean Business Club (ABC) Malaysia, berpendapat Indonesia kerap tidak optimistis dengan kekuatan sektor bisnisnya sendiri, sehingga seringkali merasa ragu untuk melakukan ekspansi ke luar negeri dan bersaing dengan mitranya di Asean.

“Kelemahan dari perusahaan Indonesia adalah mereka berpikir mereka lemah, padahal tidak. Jika Anda go international setelah memiliki home market yang besar, sebenarnya Anda akan menjadi lebih kuat,” ujarnya seusai peluncuran laporan Lifting the Barriers (LTB) oleh ABC hari ini, Jumat (29/11/2013).

Sebenarnya, lanjut Nazir, ada begitu banyak perusahaan Indonesia yang akan semakin kuat jika mereka ke luar negeri. Namun, banyak dari mereka yang terlanjur terlena dengan marjin profit di dalam negeri, sehingga mereka tidak mau repot-repot merambah pasar luar.

“Sebenarnya ini bukan cuma masalah kepercayaan diri. Banyak yang berpikir, ‘Jika kami ekspansi ke luar negeri, berarti kami harus bekerja lebih keras dan mengeluarkan biaya yang lebih besar’,” katanya.

Nazir—yang juga CEO CIMB Group—menjelaskan pada satu titik, perusahaan yang sudah memiliki marjin kuat di dalam negeri harus didorong untuk internasionalisasi. Selain baik untuk kompetisi, hal itu juga akan membawa dampak positif bagi konsumen.

Dari kaca mata Nazir, semakin banyak perdagangan lintas batas akan semakin baik. Oleh karena itu, hambatan di antara anggota Asean dan dengan kawasan lain harus dihapuskan. Dia juga menilai peningkatan nasionalisme ekonomi sebagai sebuah ancaman.

“Ada beberapa pandangan seperti, ‘Oh, jika kami memiliki integrasi Asean, orang asing akan mengambil sebagian profit saya.’ Jangan lupa bahwa Anda dapat berbagi profit dengan negara lain hanya jika Anda menginternasionalisasi bisnis Anda,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper