Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Siloam Hospital Padang Dihadang Isyu Sara

Forum Masyarakat Minangkabau Tolak Siloam (FMMTS) menggelar demonstarasi di depan kantor DPRD Padang mendesak pemerintah membatalkan investasi Lippo Group di Padang.

Bisnis.com, PADANG - Forum Masyarakat Minangkabau Tolak Siloam (FMMTS) menggelar demonstarasi di depan kantor DPRD Padang mendesak pemerintah membatalkan investasi Lippo Group di Padang.

Gusrizal Gazahar, Ketua bidang Dakwah MUI Sumbar yang tergabung dalam FMMTS mengatakan pemerintah daerah harus menolak investasi Lippo Group yang menyertakan Siloam Hospital sebagai bagian dari investasi, karena  syarat muatan kristenisasi.

"Masyarakat Sumbar menolak Siloam hadir di ranah minang. Kami tidak ingin agama, adat, dan budaya minang ternodai," katanya dalam orasi di depan kantor DPRD Padang, Kamis (28/11/2013).

Aksi tersebut diikuti sekitar 2.000 massa yang berasal dari 36 ormas lokal dan 11 organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam FMMTS.

Mereka melakukan long march dari Masjid Nurul Iman ke kantor DPRD Padang.

Wakil Ketua DPRD Padang Budiman yang berdialog dengan perwakilan demonstran berjanji membahas investasi Lippo Group di rapat dewan.

"Saya janjikan secepatnya, investasi Lippo dibahas di dewan," ujarnya memenangkan demonstran.

Sementara itu, Walikota Padang Fauzi Bahar mengatakan sebagai kota yang baru pulih dari bencana, Padang memerlukan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Kita butuh investor untuk bangun kembali Padang. Lippo Group salah satunya. Investasi mereka di Padang akan membuka banyak lapangan kerja," katanya.

Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh kampanye hitam (sara) yang diapungkan sejumlah ormas, karena Lippo Group murni melakukan investasi bisnis di Padang.

Lippo Group sepakat menginvestasikan dananya Rp1,5 triliun untuk membangun superblock di jalan Khatib Sulaiman, Padang.

Paket investasi tersebut berisi pembangunan Lippo Mall, Hotel Aryaduta, Siloam Hospital, dan Sekolah Internasional.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper