Bisnis.com, KARANGANYAR--Dukungan untuk Bupati Rina Iriani dalam kasus dugaan penyelewengan dana perumahan Griya Lawu Asri (GLA) Karanganyar mulai mengalir. Ratusan guru SD mendoakan Rina.
Sebanyak 295 siswa di SDN 2 Gaum, Tasikmadu menggelar acara doa bersama untuk keselamatan Rina Iriani. Sebelum menjadi seorang bupati, Rina Iriani menjadi seorang guru di SD tersebut.
“Bu Rina tak tahu apa-apa dalam kasus GLA. Makanya kami berdoa bersama saat ini agar Bu Rina terbebas dari segala sangkaan yang tidak baik,” kata salah seorang guru SDN 2 Gaum, Karmi, Sabtu (23/11/2013).
Terpisah, Forum Karanganyar Rembug (FKR), Hendardi Heru Santoso, mendesak Kejati Jateng untuk menahan Rina Iriani untuk kepentingan penyidikan. Di sisi lain, FKR mengharapkan pengusutan kasus ini dilakukan secara objektif dan adil.
“Kami akan selalu memantau kasus GLA. Kalau ada kejanggalan, kami tak segan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran. Semua data dan bukti soal kasus GLA sudah sangat jelas. Tak ada alasan bagi Kejati mengusut hingga ke akar-akarnya,” jelasnya.
Kuasa hukum Rina Iriani dari kantor pengacara O.C Kaligis, Mohammad Yagari Bastara, sebelumnya mengatakan terdapat sejumlah kejanggalan dalam kasus dugaan penyelewengan dana perumahan yang disangkakan pada kliennya.
Kejanggalan tersebut antara lain sesuai Pasal 131 KUHAP, penyidik harus melakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap seseorang yang diduga terlibat kasus korupsi. Namun hingga putusan majelis hakim, Rina Iriani tak pernah diperiksa oleh penyidik.
Aliran dana dari Kementerian Perumahan ke koperasi KSU Sejahtera, menurutnya, merupakan skenario Tony Iwan Haryono, suami Rina Iriani. Sebenarnya, koperasi tersebut telah mati suri kemudian diaktifkan kembali dengan mencatut nama Rina Iriani. (Solopos)