Bisnis.com, JAKARTA – Kendati mampu mencetak pendapatan sekitar Rp600 triliun, SKK Migas berencana mengalihkan tugas tender migas kepada PT Pertamina (persero).
“Pendapatan kotor kami bisa mencapai Rp600 triliun per tahun, kami sadar akan potensi penyelewangan di dalamnya,” ujar Juru Bicara SKK Migas Elan Biantoro dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2013).
Elan mengungkapkan terkait hal itu pihak SKK Migas sedang berusaha mengurangi tugas dengan mengalihkan salah satunya kepada Pertamina.
“Tugas terbawah kami dari ketujuh tugas adalah terkait tender migas, hal itu rencananya akan kami berikan ke Pertamina,” tuturnya.
Sementara anggota Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengatakan pengalihan tugas atau kewenangan tersebut dinilai reaksioner dan terkesan memindahkan ‘bola panas’.
“Yang penting niatan untuk berubah. Kalau hanya mengalihkan tugas seperti itu, tidak menjamin adanya perbaikan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, diskusi Polemik dengan tema ‘Gilas Mafia Migas!’ tersebut dihadiri juga oleh perwakilan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Publish What You Pay (PWYP).
Diskusi tersebut diadakan untuk membahas kasus suap SKK Migas pada Agustus 2013 yang sudah menjerat tiga orang menjadi tersangka. Ketiganya adalah Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, petinggi Kernel Oil Pte Ltd Indonesia Simon Gunawan, dan pelatih golf Rudi yang bernama Devi Ardi.