Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghadapi kesulitan dan tantangan besar untuk dapat meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum 2014.
"KPU sekarang dihadapkan pada masalah meningkatkan partisipasi pemilih. Sejak emilu) 1999 hingga 2009 grafiknya (partisipasi pemilih) terus menurun," ujar Husni Kamil Malik, Ketua KPU, Senin malam (4/11).
Oleh karena itu, kata Husni saat membuka Sosialisasi Tahapan Pemilu 2014 di Kantor KPU Jakarta, sosialisasi tahapan-tahapan proses Pemilu bukan hanya sosialisasi tentang pencoblosan, harus ditingkatkan dengan mengundang berbagai kalangan dari masyarakat.
Dia mengatakan pada pelaksanaan terakhir Pemilu di 2009 jumlah partisipasi pemilih hanya mencapai 71%.
Adapun tingkat partisipasi pemilih pada 1999 sebesar 92,74%, dan 2004 di persentase 84,07%.
"Setiap pelaksanaan Pemilu, grafiknya terus menurun," ujarnya.
Kondisi itu juga diperparah dengan tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang hanya mencapai persentase 55%-65%.
Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih di Pilkada paling tinggi baru mencapai 80%.
"Namun juga terdapat daerah yang masih 55%. Ini yang menjadi tantangan kita bersama," ujarnya.
Husni mengatakan bahwa sosialisasi Pemilu tidak akan dilaksankan hanya dalam konteks kecil, seperti kampanye tentang pencoblosan pemilu, namun juga berbagai publikasi informasi mengenai tahapan tahapan proses pemilu.
"Warga jangan hanya datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), tapi bagaimana masyarakat dapat mengikuti setiap tahapan, seperti penetapan DPT yang menjadi tahap ke enam, harus diketahui masyarakat," ujarnya.
Maka dari itu, setelah melakukan rapat pleno penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) bersama Badan Pengawas Pemilu, perwakilan partai politik peserta Pemilu, Komisi II DPR dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat, KPU menggelar sosialisasi dengan menampilkan pentas wayang, dangdut dan berbagai kesenian lainnya pada Senin malam ini.
Sosialisasi tersebut diisi dengan pentas dangdut menampilkan penyanyi Juwita Bahar, gelaran wayang dengan dalang Ki Jlitheng Suparman yang membawakan judul lakon "Kampung Sebelah" dan panggung "stand up comedy" bersama Cak Lonthong.