Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 273 Beasiswa S1 & S2 Bagi Peneliti & Perekayasa

Kementerian Riset dan Teknologi menyediakan 273 beasiswa S1 dan S2 untuk peneliti dan perekayasa.
Danang Hendrawan (siswa SMK 11) menyalakan kompor mini berbahan bakar limbah plastik/Antara
Danang Hendrawan (siswa SMK 11) menyalakan kompor mini berbahan bakar limbah plastik/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi menyediakan 273 beasiswa S1 dan S2 untuk peneliti dan perekayasa.

Beasiswa itu untuk meningkatkan sumber daya manusia bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Kita masih menghadapi fakta suram dengan masih rendahnya kapasitas iptek dan inovasi. Khususnya tidak tersedianya SDM dengan jumlah memadai, dan rendahnya SDM berkualitas," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta, dalam kuliah umumnya berjudul Penguatan SDM Iptek untuk Peningkatan Daya Saing dan Pembangunan Ekonomi, Kamis (31/10/2013).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia, katanya, menyebutkan bahwa Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia yang sangat diperhitungkan.

"Tapi, kalau melihat SDM kita saat ini, faktor-faktor yang membuat ramalan indah tersebut, masih jauh panggang dari api," ungkapnya.

Untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan SDM iptek yang efisien dan produktis, katanya, Kemenristek mengeluarkan Program Kapasitas SDM Iptek berupa program beasiswa pascasarjana S2 dan S3.

Program beasiswa yang sudah diberikan oleh Kemenristek sejak 2003 hingga sekarang, kepada sebanyak 680 orang. Mereka kuliah di dalam negeri dan luar negeri.

Rinciannya dalam kurun waktu 2003-2009, kata Gusti, ada sebanyak 88 orang, 2010 mencapai 306 orang, 2011 sebanyak 81 orang, dan 2012 ada 101 orang, serta 2013 ini sebanyak 104 orang.

Pada 2013 ini, tambahnya, Kemenristek bekerja sama dengan Bank Dunia mencoba menghidupkan kembali program melalui kegiatan Research and Innovation in Science and Technology Project (RISET-Pro). Salah satu komponen kegiatannya adalah peningkatan kemampuan SDM iptek.

"Total karyasiswa yang akan dikirim dalam program ini adalah 273 orang, untuk mengikuti pendidikan gelar doktor dan master. Dan 1.250 orang untuk program non-gelar (training, individual immersion, tailor made course, dan visiting scholars)," ujarnya.

Selain program beasiswan, ujarnya, juga ada program non gelar yaitu pemagangan riset/pelatihan, yang diprioritaskan bagi karyasiswa/peneliti/perekayasa/pegawai BUMN/dan pegawai swasta, yang saat ini tengah melakukan penelitian, atau kerjasama penelitian dengan institusi penelitian atau perguruan tinggi di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper